Pendapatan Tol Anjlok Rp 8,76 Triliun, Jasa Marga Raup Laba Rp 501,05 Miliar

30 Maret 2021 10:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jasa Marga lakukan integrasi 3 ruas tol di area Medan, baik yang ke arah Tebing Tinggi, Tanjung Morawa, dan Binjai. Foto: Jasa Marga
zoom-in-whitePerbesar
Jasa Marga lakukan integrasi 3 ruas tol di area Medan, baik yang ke arah Tebing Tinggi, Tanjung Morawa, dan Binjai. Foto: Jasa Marga
ADVERTISEMENT
PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) berhasil menjaga kinerjanya sepanjang tahun 2020 di tengah masa pandemi COVID-19. Corporate Secretary Jasa Marga M. Agus Setiawan mengakui bahwa tahun lalu cukup menantang bagi Jasa Marga sebab pandemi turut berdampak terhadap bisnis perseroan dan juga peningkatan beban bunga seiring dengan pengoperasian jalan tol baru. Meski demikian Agus menyatakan perseroan tetap berhasil membukukan laba bersih.
ADVERTISEMENT
“Pencapaian kinerja positif perseroan dapat dilihat dari kemampuan perseroan untuk tetap mencatatkan laba bersih yakni sebesar Rp 501,05 miliar sesuai laporan keuangan audited Tahun 2020,” ujar Agus dalam keterangan tertulis, Selasa (30/3).
Selain itu Jasa Marga juga berhasil mempertahankan margin EBITDA di level stabil yaitu sebesar 62,42 persen. Menurut Agus hal ini dicapai perseroan dengan melakukan berbagai efisiensi. Sebab seperti diketahui sepanjang tahun lalu terjadi penurunan volume lalu lintas dan pendapatan tol sebagai imbas dari diterapkannya kebijakan Work From Home (WFH) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah pada kuartal II dan III Tahun 2020.
“Hal itu menyebabkan terjadinya penurunan Pendapatan Tol Perseroan pada Tahun 2020 menjadi sebesar Rp 8,76 triliun. Sementara EBITDA Perseroan pada Tahun 2020 ini tercatat sebesar Rp 5,98 triliun,” ujar Agus.
ADVERTISEMENT
Selain itu, seiring dengan beroperasinya beberapa ruas tol baru di Tahun 2020, Total Aset Perseroan tercatat sebesar Rp 104,08 triliun, tumbuh sebesar 4,4 persen dibandingkan 2019.
Dari sisi pendanaan untuk mendukung likuiditas, perseroan telah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Jasa Marga Tahap I pada tanggal 8 September 2020 senilai Rp 2 triliun. Adapun permintaan yang masuk untuk Obligasi Berkelanjutan II tersebut mencapai angka Rp 2,7 triliun melebihi nilai yang ditawarkan.
“Dana hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan di antaranya untuk modal kerja, pemeliharaan jalan tol, peningkatan fasilitas dan sarana penunjang jalan tol lainnya,” ujar Agus.
Untuk menambah diversifikasi produk pendanaan, Perseroan menerbitkan Surat Berharga Komersial atau Commercial Paper dengan nama instrumen SBK I PT Jasa Marga (Persero) Tbk 2020 (“SBK Jasa Marga”) untuk pertama kalinya dengan nilai Rp 566 miliar yang terdaftar di Bank Indonesia (BI). Dengan berhasil diterbitkannya SBK Jasa Marga, Perseroan berhasil menambah portofolio pendanaan serta basis investor baru. Portfolio ini menurut Agus diharapkan bakal membuat cost of debt Perseroan makin kompetitif dalam mendukung pertumbuhan Perseroan ke depan.
Jasa Marga kebut pembangunan Jalan Tol BORR Seksi 3A. Foto: Dok. Jasa Marga
Di akhir September 2020, Jalan Tol Manado-Bitung Ruas Manado-Danowudu yang dikelola oleh Perseroan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Dengan dioperasikannya Jalan Tol Manado-Bitung Ruas Danowudu sepanjang 26,35 Km dan Jalan Tol Pandaan-Malang seksi V Pakis-Malang sepanjang 3,11 km pada April 2020, maka Jasa Marga memiliki total 1.191 Km jalan tol operasi yang tersebar di seluruh Indonesia pada akhir tahun 2020.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya konsisten untuk menyelesaikan proyek-proyek jalan tol yang dikelola, Agus mengeklaim pihaknya juga berkomitmen untuk terus menambah konsesi jalan tol yang dimiliki. Pada November 2020, Perseroan selaku pemegang saham mayoritas sebesar 60 persen membentuk entitas perusahaan baru bernama PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB), yang akan mengelola Jalan Tol Yogyakarta-Bawen.
Jalan tol sepanjang 75,82 Km ini memiliki nilai investasi sebesar Rp 14,26 triliun dengan masa konsesi 40 tahun. Jalan Tol Yogyakarta-Bawen akan melintasi dua provinsi sekaligus, yaitu Provinsi Jawa Tengah (67,05 Km) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (8,77 Km). Dengan penambahan konsesi Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, maka hingga akhir tahun 2020, konsesi jalan tol Perseroan di seluruh Indonesia mencapai 1.603 Km.
Tidak hanya fokus di bisnis inti yaitu jalan tol operasi dan konsesi jalan tol yang dimiliki, Perseroan juga terus meningkatkan pencapaian dari anak usaha pendukung pengoperasian jalan tol, yaitu seperti layanan transaksi dan layanan lalu lintas melalui PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) dan layanan pemeliharaan dan konstruksi jalan tol melalui PT Jasamarga Tollroad Maintenance (JMTM). Selain itu, Jasa Marga juga memiliki satu anak usaha untuk mendukung bisnis prospektif yang bergerak di bidang pengembangan bisnis di koridor jalan tol yaitu PT Jasamarga Related Business (JMRB). Tiga anak usaha Jasa Marga tersebut memberikan kontribusi 8,60 persen dari total pendapatan usaha Perseroan pada tahun 2020.
ADVERTISEMENT
Hingga akhir tahun 2020, PT JMTO telah mengoperasikan jalan tol sepanjang sepanjang 1.539 Km. PT JMTO mengoperasikan berbagai ruas, tidak hanya yang dikelola oleh Jasa Marga Group, melainkan juga yang dikelola oleh Badan Usaha Jalan Tol lainnya, yang mencakup wilayah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jabotabekdung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur hingga Sulawesi Utara. Sedangkan, PT JMTM saat ini terus berusaha mengembangkan kegiatan pemeliharaan di jalan tol Jasa Marga Group dengan memanfaatkan inovasi berbasis teknologi. Seperti pengukuran ketidakrataan dan kondisi permukaan jalan dengan sistem yang mengintegrasikan peralatan sensor pada kendaraan pintar Hawkeye, pengecekan/inspeksi jembatan dengan kendaraan Bridge Inspection dan pengelolaan aset pemeliharaan dengan aplikasi Toll Asset Management System.
Petugas Jasa Marga membersihkan reader tapping uang elektronik di pintu tol. Foto: Jasa Marga
Sementara itu, PT JMRB yang awalnya hanya fokus di pengembangan properti dan pengelolaan rest area, kini menambah lini bisnis baru yaitu pengembangan kawasan di sekitar jalan tol dengan mengoptimalkan jalan tol sebagai akses utama (Toll Corridor Development) ataupun Transit Oriented Development yang terintegrasi. Selain itu JMRB juga mengelola iklan dan utilitas, Building Management (mengelola dan mengoptimalkan aset yang dimiliki oleh Jasa Marga Group) dan bisnis digital (digitalisasi sistem pembayaran rest area bekerja sama dengan layanan uang elektronik LinkAja). Hingga akhir tahun 2020, PT JMRB mengelola 19 Rest Area yang sudah beroperasi dan 5 Rest Area yang beroperasi fungsional.
ADVERTISEMENT
Selain itu perseroan juga mengembangkan Internet of Things Laboratory sebagai sebagai pusat riset dan pengembangan inovasi untuk mendukung bisnis jalan tol perusahaan di masa depan. Dalam bidang informasi lalu lintas, di tahun 2020 Perseroan mengembangkan platform Intelligent Transport System (ITS) yang terintegrasi dengan suatu pusat pengendali lalu lintas (command center) sebagai upaya untuk mempercepat pengambilan keputusan manajemen lalu lintas.
Platform ITS ini dilengkapi dengan fasilitas infrastruktur serta peralatan sistem informasi dan komunikasi untuk mewujudkan Jasa Marga Tollroad Command Center. Tidak hanya itu, Perseroan mengembangkan aplikasi-aplikasi yang diperuntukkan bagi pengguna jalan hingga karyawan.
Di antaranya adalah aplikasi Travoy, yaitu aplikasi yang dirancang sebagai asisten perjalanan yang siap membantu pengguna jalan. Sementara itu dalam upaya meningkatkan kompetensi karyawan melalui sistem pembelajaran aktif, Perseroan mengembangkan aplikasi JMClick. Dengan aplikasi ini, karyawan dapat memilih program belajar dan pengembangan sesuai minatnya masing-masing.
ADVERTISEMENT
“Dengan adanya berbagai pencapaian yang diperoleh pada tahun 2020 ini, Perseroan berupaya untuk terus mencapai pertumbuhan berkelanjutan dan mampu bersaing dalam industri jalan tol dengan berlandaskan Good Corporate Governance,” tandasnya.