Pendapatan Turun, Waskita Karya Rugi Rp 2,83 Triliun di Kuartal III 2023

3 November 2023 10:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Waskita Karya Tbk melakukan aksi korporasi pada ruas Tol Semarang-Batang. Foto: Dok. PT Waskita Karya Tbk
zoom-in-whitePerbesar
PT Waskita Karya Tbk melakukan aksi korporasi pada ruas Tol Semarang-Batang. Foto: Dok. PT Waskita Karya Tbk
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mencatatkan rugi bersih senilai Rp 2,83 triliun di kuartal III 2023. Rugi tersebut berbalik arah dari laba bersih pada kuartal III 2022 senilai Rp 425,29 miliar.
ADVERTISEMENT
Kerugian yang dialami Waskita Karya disebabkan pendapatan usaha turun 24,13 persen yoy menjadi Rp 7,81 triliun dibanding Rp 10,3 triliun di kuartal III 2022. Adapun beban keuangan tercatat senilai Rp 3,16 triliun atau turun 4,52 persen.
Sedangkan rugi bersih entitas asosiasi dan ventura bersama tercatat senilai Rp 226,79 miliar, berbalik dari laba bersih entitas asosiasi dan ventura bersama senilai Rp 1,18 triliun. Dengan demikian, Waskita membukukan rugi bersih sebelum pajak senilai Rp 3,02 triliun.
Sebagian lini bisnis pendapatan usaha Waskita Karya terpantau menurun, seperti jasa konstruksi menyusut jadi Rp 6,31 triliun. Kemudian pendapatan properti tercatat senilai Rp 134,01 miliar, penjualan infrastruktur lainnya senilai Rp 45,38 miliar, serta bunga dari jasa konstruksi senilai Rp 45,36 miliar.
ADVERTISEMENT
Kemudian segmen pendapatan WSKT yang naik antara lain pendapatan jalan tol senilai Rp 830 miliar, penjualan precast senilai Rp 372,69 miliar, pendapatan hotel senilai Rp 64,94 miliar, serta sewa gedung dan peralatan senilai Rp 7,43 miliar.
“Risiko keuangan utama yang dihadapi grup adalah risiko kredit, risiko suku bunga, risiko likuiditas, risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko perubahan kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi dan sosial politik,” tulis manajemen dalam laporan keuangan, dikutip Jumat (3/11).
Manajemen Waskita mengungkapkan kebijakan pemerintah baik yang menyangkut ekonomi dan moneter, serta kondisi sosial dan politik yang kurang kondusif akan berakibat menurunnya investasi dan pembangunan. Hal ini mengakibatkan proyek-proyek yang akan diperoleh grup tertunda.
Waskita Karya melaporkan beban pokok pendapatan turun 24,4 persen menjadi Rp 7,04 triliun dibanding kuartal III 2022 senilai Rp 10,3 triliun. Total aset yang dimiliki Waskita juga turun mencapai Rp 96,53 triliun.
ADVERTISEMENT