Pendiri Kakao Ditangkap Akibat Kasus Manipulasi Harga Saham SM Entertainment

23 Juli 2024 17:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kim Beom-su. Foto: Kakaocorp
zoom-in-whitePerbesar
Kim Beom-su. Foto: Kakaocorp
ADVERTISEMENT
Pihak berwenang Korea Selatan menangkap Kim Boem-su, miliarder pendiri teknologi raksasa Kakao Corp pada Selasa, atas tuduhan memanipulasi saham selama akuisisi agensi K-Pop pada tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Jaksa mengatakan, Kim terlibat dalam manipulasi harga saham SM Entertainment pada Februari tahun lalu untuk menghalangi pesaingnya, Hybe untuk mengakuisisinya.
Dalam sebuah pernyataan, Kakao Corp menyebut situasi ini sangat disayangkan. Kepala eksekutifnya, Shina Chung, akan memimpin upaya untuk meminimalkan kekosongan manajemen.
Dikutip dari Reuters, Kim membantah tuduhan tersebut dengan mengatakan ia tidak pernah memerintahkan kegiatan ilegal apa pun, dalam pernyataan perusahaan. Ia belum didakwa secara resmi.
Manipulasi saham ini menjadi perubahan hukum terbaru bagi Kakao yang menjalankan aplikasi chatting terbesar di Korea Selatan, usai perusahaan tersebut dan eksekutif lainnya diadili tahun lalu dengan tuduhan melakukan kesalahan selama akuisisi.
SM Entertainment siap gelar konser amal Global Goal Live: The Possible Dream. Foto: SM Entertainment
Berdasarkan pernyataan pejabat pengadilan, Pengadilan Distrik Selatan Seoul menyetujui surat perintah penangkapan untuk mencegah potensi penghancuran barang bukti karena Kim berisiko melarikan diri.
ADVERTISEMENT
Menurut juru bicara jaksa, Kim ditahan di Pusat Penahanan Seoul Nambu. Penangkapannya akan berlangsung hingga 20 hari, di mana jaksa akan menyelidiki lebih lanjut sebelum memutuskan apakah akan mendakwanya sesuai prosedur pidana Korea Selatan.
Pengusaha teknologi ini merupakan pemegang saham terbesar Kakao Corp, dengan 24 persen saham dengan ia dan entitas afiliasinya sebagai pengendali.
Pria dengan nama lain Brian Kim, dikenal sebagai sosok yang visioner dalam industri digital Korea Selatan yang membangun grup Kakao dari awal, dengan aset senilai 86 triliun won sejak aplikasi obrolan tersebut diluncurkan di 2010.
Setiap kasus yang diajukan terhadap dirinya bisa membahayakan investasi Kakao dalam bidang kecerdasan buatan (AI) serta rencana ekspansi ke luar negeri, menurut para pakar industri.
ADVERTISEMENT
Hasil setiap kasus Kim dapat membahayakan kendali kelompok Kakao atas cabang bank online KakaoBank Corp, karena aturan keuangan negara tersebut membatasi mereka yang dihukum karena kejahatan keuangan untuk memiliki lebih dari 10 persen saham di sebuah bank.
Kakao juga kemungkinan akan menghadapi pengawasan peraturan, sehingga lebih sulit untuk mengambil keputusan besar mengenai investasi dalam kecerdasan buatan dan ekspansi bisnis di luar negeri, menurut para pakar industri.
Saham Kakao Corp telah kehilangan 24 persen tahun ini, ditutup turun 5,4 persen dalam penurunan harian terbesarnya sejak 15 Desember 2022.