Penerbangan Garuda Terlambat karena Server PDN Dibobol, Penumpang Lelah Antre

Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia dan pesawat Citilink. Foto: aiyoshi597/Shutterstock

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero), Irfan Setiaputra, mengakui serangan siber di Pusat Data Nasional (PDN) yang mengganggu layanan imigrasi bandara internasional, menyebabkan keterlambatan penerbangan.

Irfan mengatakan, sistem imigrasi di bandara yang jadinya dilakukan secara manual ini menyebabkan hambatan dalam proses boarding penumpang penerbangan internasional.

"Kita juga dampingi beberapa penumpang yang kebetulan check in-nya mepet. Kita dampingi, ada satu dua yang mengalami keterlambatan tapi tidak signifikan," ungkapnya saat ditemui di Menara Danareksa, Jumat (21/6).

Irfan menjelaskan, keterlambatan penerbangan hanya beberapa menit saja, namun dia mendapatkan laporan beberapa penumpang merasa lelah karena antrean imigrasi yang panjang.

"Ya berapa menit lah. Tapi dari beberapa penumpang saya mendapat laporan cukup melelahkan karena antrean jadi panjang. Tapi ya kalau ada bagian dari tim atau ekosistem sedikit masalah, kita beresin aja sama-sama," tuturnya.

Calon penumpang antre untuk lapor diri di Terminal 3, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (6/4/2024). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

Dengan demikian, Irfan mengimbau kepada calon penumpang untuk berangkat lebih dini ke bandara. Dia memastikan pihak maskapai turut membantu proses boarding para penumpang.

"Kita tidak bilang berapa jam, lebih dini. Terus menikmati terminal tiga, ngobrol-ngobrol pada waktu ngantre di Imigrasi. Jangan dibikin susah lah gini-gini," pungkasnya.

Sebelumnya, PT Angkasa Pura Indonesia (API) atau InJourney Airports buka suara terkait layanan imigrasi di semua bandara internasional terganggu imbas server Pusat Data Nasional (PDN) Kominfo terkena serangan siber.

Corporate Secretary Group Head PT Angkasa Pura Indonesia, Rahadian D. Yogisworo, mengatakan hingga siang hari ini, Jumat (21/6), seluruh layanan imigrasi di bandara masih dilakukan manual.

"Berkaitan dengan kendala pada sistem keimigrasian terpantau sampai dengan Jumat (21/6) siang ini pada pukul 13.00 WIB untuk prosesnya masih dilakukan secara manual di beberapa bandara InJourney Airports," ungkapnya dalam keterangan yang diterima kumparan, Jumat (21/6).

Rahadian melanjutkan, pihak Imigrasi juga sudah melakukan penambahan SDM untuk proses pemeriksaan secara manual. Meski begitu, dia memastikan seluruh operasional masih berjalan lancar.

"Dari beberapa bandara InJourney Airports yang melayani rute penerbangan internasional terpantau masih berjalan normal dan lancar," imbuhnya.