Penerbangan hingga Layanan Perbankan Global Kembali Normal Usai Microsoft Down

20 Juli 2024 10:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penumpang Scoot menunggu untuk check-in secara manual di Terminal 1 Bandara Changi, Singapura, Jumat (19/7/2024). Foto: Caroline Chia/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Penumpang Scoot menunggu untuk check-in secara manual di Terminal 1 Bandara Changi, Singapura, Jumat (19/7/2024). Foto: Caroline Chia/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Layanan maskapai penerbangan hingga kesehatan, pengiriman dan keuangan kembali berjalan normal usai Microsoft down yang memicu gangguan sistem komputer global selama berjam-jam. Hal itu merupakan sebuah insiden yang membuat teknologi dunia yang saling terhubung menjadi rentan.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Reuters, Sabtu (20/7), setelah pemadaman listrik teratasi, perusahaan-perusahaan harus menghadapi banyaknya penundaan dan pembatalan penerbangan serta janji temu dokter, pesanan yang terlewat, dan masalah lain yang membutuhkan waktu berhari-hari untuk diselesaikan.
Dunia bisnis juga menghadapi pertanyaan bagaimana melindungi sistem mereka. Pembaruan perangkat lunak yang dilakukan oleh perusahaan keamanan siber global CrowdStrike, salah satu operator terbesar di industri ini, memicu masalah sistem yang membuat penerbangan terhenti, memaksa lembaga penyiaran berhenti dan membuat masyarakat tidak punya akses ke layanan seperti kesehatan atau perbankan.
Pengirim global FedEx menghadapi gangguan besar dan beberapa penengah mengawasi konten di Facebook Meta terkena dampaknya. CrowdStrike bukan nama yang terkenal, namun merupakan perusahaan senilai USD 83 miliar dengan lebih dari 20.000 pelanggan di seluruh dunia termasuk Amazon.com dan Microsoft.
Pesawat FedEx Foto: REUTERS/Kacper Pempel
CEO Crowdstrike George Kurtz mengatakan, di platform media sosial X, muncul kerusakan dalam pembaruan konten untuk Windows yang mempengaruhi pelanggan Microsoft.
ADVERTISEMENT
“Kami sangat menyesal atas dampak yang kami timbulkan terhadap pelanggan, wisatawan, dan siapa pun yang terkena dampak hal ini termasuk perusahaan kami,” ujar Kurtz kepada BBC News.
Crowdstrike memiliki salah satu saham terbesar di pasar keamanan siber yang sangat kompetitif. Sehingga membuat beberapa analis industri mempertanyakan apakah kendali atas perangkat lunak yang penting harus tetap berada di tangan segelintir perusahaan saja.
Saham Crowdstrike ditutup turun 11 persen. Skala pemadaman ini sangat besar, namun belum bisa diukur karena hanya melibatkan sistem yang menjalankan perangkat lunak Crowdstrike, kata Ann Johnson yang mengepalai bisnis keamanan dan kepatuhan Microsoft.
Presiden Joe Biden telah diberi pengarahan mengenai pemadaman listrik tersebut, ujar seorang pejabat Gedung Putih. Badan Keamanan SIber dan Infrastruktur AS menyebut pihaknya mengamati peretas menggunakan pemadaman listrik untuk phising dan aktivitas jahat lainnya.
ADVERTISEMENT
Perlindungan Bea Cukai dan Perbatasan AS mengatakan pihaknya mengalami penundaan pemrosesan dan berupaya mengurangi masalah terkait perdagangan dan perjalanan internasional.
“Peristiwa ini merupakan pengingat betapa kompleks dan saling terkait sistem komputasi global kita serta betapa rentannya sistem tersebut,” ujar Gil Luria, analis perangkat lunak senior di D.A Davidson.
“CrowdStrike dan Microsoft akan melakukan banyak pekerjaan untuk memastikan, mereka tidak membiarkan sistem dan produk lain menyebabkan kegagalan seperti ini di masa depan,” katanya.