Penerbangan Sepi, Garuda Indonesia Percepat Pengembalian 2 Pesawat ke Lessor

7 Juni 2021 16:02 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia. Foto: Reuters/Darren Whiteside
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia. Foto: Reuters/Darren Whiteside
ADVERTISEMENT
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akhirnya buka suara mengenai perubahan kode pada pesawat yang ramai di media sosial. Maskapai milik negara itu mengkonfirmasi tengah melakukan percepatan pengembalian armada yang belum jatuh tempo masa sewanya.
ADVERTISEMENT
Langkah strategis tersebut salah satunya ditandai dengan pengembalian dua armada B737-800 NG kepada salah satu perusahaan sewa atau lessor pesawat. Adapun percepatan pengembalian tersebut dilakukan setelah adanya kesepakatan bersama antara Garuda Indonesia dan pihak lessor pesawat, di mana salah satu syarat pengembalian pesawat adalah dengan melakukan perubahan kode registrasi pesawat terkait.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, percepatan pengembalian armada yang belum jatuh tempo masa sewanya tersebut merupakan bagian dari langkah strategis Garuda Indonesia dalam mengoptimalisasikan produktivitas armada dengan mempercepat jangka waktu sewa pesawat.
“Hal ini merupakan langkah penting yang perlu kami lakukan di tengah tekanan kinerja usaha imbas pandemi COVID-19 di mana fokus utama kami adalah penyesuaian terhadap proyeksi kebutuhan pasar di era kenormalan baru,” ujar Irfan dalam keterangannya, Senin (7/6).
Pesawat Garuda berubah kode. Foto: Facebook/Agus Pambagyo
Dia melanjutkan, saat ini Garuda juga terus menjalin komunikasi dengan lessor lainnya. “Tentunya dengan mengedepankan aspek legalitas dan compliance yang berlaku," tutup Irfan.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagyo dalam media sosial milik pribadinya mengungkapkan adanya perubahan kode panggilan (callsign) di pesawat Garuda, dari PK atau Indonesia menjadi VQ atau Bermuda.
“Apa artinya? Artinya pesawat yang disewa GA tersebut sudah dikembalikan atau diambil oleh lessor-nya karena GA menunggak leasing-nya,” tulis Agus.
Selain itu, lanjutnya, di Flightradar24 atau laman informasi penerbangan pesawat secara real time, Garuda juga nyaris tak terlihat. Hal ini lantaran maskapai pelat merah itu juga jarang terbang.
“Sedihnya saya sebagai bangsa Indonesia karena our flag carrier RI megap-megap dan belum tahu apa langkah-langkah nyata dari manajemen dan pemerintah,” tulisnya.