Penerbitan Green Bond PGE Rp 5,8 T Dinilai Jadi Sentimen Positif Sektor Energi

28 April 2023 8:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengelolaan panas bumi nasional oleh PT Pertamina Geothermal Energy. Foto: Dok. Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Pengelolaan panas bumi nasional oleh PT Pertamina Geothermal Energy. Foto: Dok. Pertamina
ADVERTISEMENT
Anak usaha PT Pertamina, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) atau PGE, menerbitkan obligasi hijau atau green bond senilai USD 400 juta atau sekitar Rp 5,88 triliun (asumsi kurs Rp 14.706 per dolar AS).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (28/4), green bond yang diterbitkan PGE memiliki bunga sebesar 5,15 persen per tahun, dan jatuh tempo pada 2028.
Surat utang diterbitkan oleh perseroan pada 27 April 2023, dengan penandatanganan perjanjian indenture antara perseroan dan The Bank of New York Mellon selaku trustee terkait penerbitan surat utang dan penunjukan trustee dengan yang diagendakan pada tanggal tersebut (indenture).
Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi Mineral dan Batubara Indonesia (Aspebindo) yang juga Tim Ahli Menteri Investasi, Anggawira, mengatakan penerbitan green bond ini merupakan langkah positif. "Kita tahu kebutuhan investasi di panas bumi itu cukup mahal, sehingga green bond ini adalah solusi yang cerdas dan layak diapresiasi bagi perusahaan," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya manajemen PGE telah melakukan rangkaian virtual roadshow untuk menawarkan green bond yang nantinya diterbitkan dalam mata uang dolar AS. Target marketnya adalah investor asing.
Langkah tersebut menjadi terobosan karena PGE menjadi anak usaha pertama dari PT Pertamina Tbk yang menerbitkan green bond secara global. Anggawira optimistis bahwa langkah penerbitan green bond ini bakal mendapat sambutan bagus dari investor global.
"Saat ini tren pemenuhan energi di dunia telah mulai beranjak menuju penggunaan jenis-jenis sumber energi baru terbarukan (EBT) dan berkelanjutan. Jadi saya rasa ini terobosan yang sangat bagus," jelasnya.
Menurut dia, terobosan semacam ini juga sudah pernah dilakukan perusahaan lainnya. Di antaranya sudah terbukti pada penerbitan green bond yang sebelumnya dilakukan oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI).
ADVERTISEMENT
"Saya yakin responsnya akan sangat bagus, karena tren di level global juga lebih mengarah ke green financing, sehingga saya menilai ini sudah merupakan langkah yang tepat," tutur Anggawira.
Anggawira juga meyakini bahwa penerbitan green bond ini bakal menjadi sentimen positif atas pergerakan saham PGE yang dalam beberapa waktu terakhir cukup tertekan. Ia menilai, tekanan yang ada saat ini dapat terjadi lantaran publik atau investor domestik masih belum begitu memahami kondisi dan peta industri energi nasional secara luas.
"Karena tekanan itu saya yakin terjadi lebih karena investor domestik belum terlalu paham besarnya potensi yang dimiliki PGEO ke depan. Jadi lebih pada informasi yang harus disebar dengan lebih baik. Karena secara fundamental perusahaan Saya melihat sama sekali tidak ada masalah. Masih sangat menjanjikan," tambahnya.
ADVERTISEMENT