Penerima Makan Bergizi Gratis Capai 730 Ribu Jiwa per 3 Februari 2025

3 Februari 2025 21:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelajar menyantap makanan bergizi gratis di SD Angkasa 1, Bandung, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). Foto: Novrian Arbi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pelajar menyantap makanan bergizi gratis di SD Angkasa 1, Bandung, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). Foto: Novrian Arbi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana membeberkan sudah ada 730 ribu penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) per hari ini Senin (3/2). Menurutnya hal ini mencakup 245 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Hari ini sudah mencakup 245 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi, mencakup 730 ribu penerima manfaat di 34 provinsi,” kata Dadan di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (3/2).
Dia menargetkan jumlah penerima manfaat akan mencapai 1,5 juta jiwa pada pertengahan Februari. Angka ini setara dengan 1,5 persen dari total penerima manfaat MBG tahun ini yang sebanyak 82,9 juta.
“Ya sekarang baru 0,8 persen. Kalau nanti pertengahan Februari 1,5 persen. Itu berarti kurang 98,5 persen,” imbuh Dadan.
Kepala BGN Dadan Hindayana menjawab pertanyaan wartawan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (25/1/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
“Itu kan masih banyak peluangnya. Jadi bagi masyarakat nggak usah khawatir akan ketinggalan program ini karena program kami baru 0,8 persen. Peluangnya masih besar,” jelasnya.
Dadan menuturkan BGN akan mempercepat realisasi program ini dengan mengembangkan jejaring dengan berbagai instansi Polri, TNI, Badan Intelijen Negara (BIN) kemudian Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk daerah yang akan dijangkau oleh program ini dalam waktu dekat, menurut dia adalah Papua dan Papua Tengah. Sebab hingga saat ini provinsi tersebut belum tersentuh program MBG, lantaran permasalahan infrastruktur.
“Papua, Papua Tengah. Karena di sana sampai sekarang belum ada dan kami sedang mengusahakan agar Papua dan Papua Tengah juga segera mendapatkan (MBG),” jelasnya.