Penerimaan Pajak Seret, Sri Mulyani: Ini Tahun yang Sangat Berat

13 November 2024 12:33 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sri Mulyani di kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Foto: Abid Raihan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sri Mulyani di kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Foto: Abid Raihan/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, tahun 2024 ini merupakan periode yang sangat berat untuk mengumpulkan penerimaan pajak. Hal ini diungkapkan Sri Mulyani pada rapat bersama komisi XI DPR RI, Rabu (13/11).
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani memaparkan, realisasi penerimaan pajak hingga Oktober 2024 tercatat sebesar Rp 1.517,5 triliun. Nilai tersebut setara 76,3 persen dari target APBN 2024 senilai Rp 1.988,9 triliun.
Pencapaian penerimaan pajak tersebut mengalami penurunan sebesar 0,4 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp 1.523,9 triliun.
"Ini telah kami sampaikan ke DPR, tahun ini tahun yang sangat berat dengan pertumbuhan pajak kita negatif," kata Sri Mulyani.
Menurut Sri Mulyani, penurunan penerimaan pajak pada Oktober 2024 ini dipicu oleh penurunan harga komoditas seperti crude palm oil (CPO) dan batu bara.
"Karena tadi harga-harga dari CPO tadinya, kemudian juga dari batu bara mengalami penurunan," ujarnya.