Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pengakuan Bos Nissan soal Carlos Ghosn, Aroma Kudeta Menguat?
24 November 2018 15:30 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Mantan Bos Nissan Motor Co, Greg Kelly, memberikan pernyataan perdana sejak penangkapan dirinya dan Carlos Ghosn oleh aparat hukum Jepang, pada Senin (19/11) lalu. Dalam pengakuannya kepada kantor berita Jepang NHK, Kelly menyatakan selama ini Ghosn telah digaji dengan benar.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Ghosn dan Kelly yang menjabat Representative Director di Nissan, ditangkap atas tuduhan melaporkan pendapatan lebih rendah daripada yang diterimanya. Hal ini dimaksudkan untuk menurunkan kewajiban pembayaran pajak. Mereka juga dituding menggelapkan keuangan perusahaan.
“Semua kompensasi untuk Ghosn dibahas di Dewan Direksi Nissan. Semua dilakukan sesuai prosedur,” kata Kelly kepada NHK seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (24/11).
Kelly yang turut ditangkap, disebut-sebut sebagai orang kepercayaan Ghosn dan mengetahui segala catatan keuangannya. Tapi hal ini dibantah Kelly. “Saya bekerja tidak hanya mengikuti perintah Ghosn sebagai Chairman di Nissan. Saya juga bekerja demi kebaikan perusahaan,” tandasnya.
Ini merupakan pernyataan pertama Kelly kepada media, usai penangkapan dirinya dan Ghosn. Jaksa Jepang menuding mereka bersekongkol, untuk menurunkan pendapatan yang dilaporkan sepanjang 5 tahun dari 2010. Yakni hanya setengah atau sebesar 10 miliar yen atau sekitar USD 88 juta.
Usai penangkapan tersebut, Dewan Direksi Nissan secara aklamasi telah resmi memberhentikan Ghosn dari jabatan sebagai Chairman, dalam rapat yang berlangsung Kamis (22/11). Nissan juga telah menunjuk pengganti sementara Carlos Ghosn, yakni Hiroto Saikawa, yang sebelumnya menjabat CEO.
ADVERTISEMENT
Reuters menulis, Hiroto Saikawa yang ditunjuk mengisi jabatan yang ditinggalkan Ghosn, kini telah mengambil alih panggung. Pasca-pemecatan Ghosn, Saikawa makin meneguhkan reputasinya sebagai pemimpin yang tangguh. Dia bahkan tidak takut memusuhi orang demi kepentingan bisnis.
"Ada orang-orang yang menyukainya dan ada pula yang membencinya," kata eksekutif di Nissan yang menolak disebut identitasnya. Saikawa bekerja dengan segala karakternya itu. Dilansir Reuters, ada kecurigaan bahwa penangkapan Ghosn adalah kudeta yang direkayasa oleh mereka yang tidak senang dengan Ghosn.