Pengalaman Menggunakan Teknologi AR Fashion di Haluan Bali

23 November 2024 19:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Koleksi Jaket dan Pakaian Unik Haluan Bali. Foto: Instagram/ @haluan.bali
zoom-in-whitePerbesar
Koleksi Jaket dan Pakaian Unik Haluan Bali. Foto: Instagram/ @haluan.bali
ADVERTISEMENT
Salah satu toko pakaian produk fashion ramah lingkungan bernama Haluan Bali memanfaatkan teknologi Augmented Reality (AR) dalam menggaet pelanggan. Toko ini disebut sebagai Sustainable Fashion Digital Brand.
ADVERTISEMENT
Founder Haluan Bali Defria Amelia Kirana menyebut produk ramah lingkungan ini dengan baju bisa berbicara.
"Jadi ketika desain pada pakaian di scan maka nanti akan keluar video tentang latar belakang desain baju, tentang apa yang kami gambar," katanya saat dihubungi, Senin (14/10).
Kumparan mencoba langsung teknologi AR ini di Toko Haluan Bali Jalan Taman Griya, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.
kumparan awalnya mendownload aplikasi teknologi AR. kumparan lalu menskrining desain rok motif batik. Aplikasi akan otomatis menuju akun Haluan Bali.
Selanjutnya, kumparan memilih bentuk video yang diinginkan. Video bisa berbentuk potrait atau landscape. Aplikasi kemudian menampilkan sejarah terbentuknya motif batik Indonesia. Video itu juga menayangkan adegan seseorang tengah membatik secara tradisional.
ADVERTISEMENT
"Motif kawung, batik ini terinspirasi dari buah kolang-kaling. Bentuk kolang kaling lonjong tersebut disusun empat buah membentuk lingkaran. Matinya sering diidentikkan dengan uang sepuluh sen kuno karena berbentuk bulat dengan lubang di tengah," demikian salah satu informasi yang ditampilkan dalam video.
Karyawan Haluan Bali bernama Angel mengatakan, bahan dasar pakaian adalah kain berbahan tencel. Tencel dibuat dari serat kayu eukaliptus. Tencel punya tekstur lembut dan adem untuk kulit.
Kain berbahan tencel cocok digunakan pada cuaca panas. Cara merawat agar warna, motif dan corak tidak rusak juga gampang. Pelanggan mencuci pakaian dengan pelembut pakaian.
Apabila suatu saat pakaian tak digunakan atau sudah rusak, kain dapat di kubur karena mudah terurai.
Pelanggan bisa membeli pakaian ramah lingkungan ini mulai dari Rp 700 ribu. Pakaian yang tersedia mulai dari kemeja, vest, cardigan, rok ikat, jaket dan lain sebagainya. Pakaian ini bisa dibeli melalui toko daring atau online.
ADVERTISEMENT
Defria berhasil meraup omset sekitar Rp 60 sampai 70 juta dalam sebulan dari produk fashion ramah lingkungan ini. Defria telah mempekerjakan 7 karyawan di Haluan Bali.
Target pasar adalah perempuan berkebangsaan Indonesia, dengan usia di atas 30 tahun serta kelas menengah ke atas. Hal ini karena Defria ingin WNI berbangga pada kebudayaan dan produk dalam negeri.
Defria berencana memperluas target pasar pada tahun 2025 mendatang, yaitu menjadikan turis asing sebagai pelanggan. Menurutnya, turis asing cuma mau memakai produk desain berbau budaya saat berada di Indonesia.
Dalam hal ini, Defria tengah merancang desain yang lebih menarik namun tetap memiliki nuansa Indonesia.
"Ketika dia beli di Indonesia tetap di pakai di negaranya karena produk kami nantinya tidak terlalu mengarah batik tapi tetap Indonesia. Ini menjadi PR," katanya.
ADVERTISEMENT
Berkat kerja keras Defria, Haluan Bali meraih juara harapan I dalam Program Pengusaha Muda BRILlian (PMB) yang digelar tahun 2023 lalu. Defria mengaku mendapatkan banyak pengetahuan tentang bisnis dalam PMB.
Dia berharap kelanjutan PMB dilakukan kepada alumni. Hal ini agar pengusaha semakin mampu meningkatkan usaha bisnis. Berdasarkan catatan Kumparan, Haluan Bali mengalami peningkatan omzet sampai 30 persen setelah mengikuti PMB.
"Kegiatan PMB bagus sih tapi sayangnya setelah itu tidak ada apa-apa lagi itu. Aku berharap ada kegiatan lanjutan agar pengusaha semakin matang berbisnis," katanya.