Pengamat Usul Pembelian Motor Listrik Harus Ditukar Motor Konvensional

23 Maret 2023 13:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Motor listrik Selis Agats Foto: Rizki Fajar Novanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Motor listrik Selis Agats Foto: Rizki Fajar Novanto/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah saat ini memberikan bantuan Rp 7 juta per unit untuk setiap pembelian motor listrik. Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio, mengusulkan agar dibuat persyaratan masyarakat harus menukarkan motor konvensionalnya untuk setiap pembelian motor listrik.
ADVERTISEMENT
Alasannya, Agus melihat saat ini populasi motor terlalu banyak menimbulkan kemacetan parah. Bantuan Rp 7 juta per unit pemerintah itu bakal menjadi stimulus dan membuat populasi motor semakin padat.
"Harusnya, saran saya dari dulu, kalau Anda membeli motor listrik harus tukar dengar motor konvensional Anda yang pakai bensin, sehingga motor itu di-scrap atau diatur tahunnya. Pokoknya diupayakan tidak menambah kendaraan roda dua dengan masif nantinya," kata Agus kepada kumparan, Kamis (23/3).
Agus menambahkan, seharusnya bantuan tersebut lebih tepat bila diberikan kepada kendaraan umum. Dengan bantuan dari pemerintah itu, kendaraan umum bisa dinikmati dengan gratis oleh masyarakat.
Agus Pambagio, pengamat kebijakan publik. Foto: Ulfa Rahayu/kumparan
"Artinya insentif itu diberikan ke kendaraan umum, mulai angkot, bajaj, terserah. Tapi itu (masyarakat) naiknya gratis. Kan lebih bagus. (Daripada) yang dapat insentif itu produsen tertentu saja, yang kita tahu pemiliknya," pungkas Agus.
ADVERTISEMENT
Senada, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno juga menilai perlu ada kebijakan untuk mengurangi populasi kendaraan roda dua di Indonesia.
Menurut Djoko, bantuan Rp 7 juta per unit untuk motor listrik akan membuat populasi kendaraan roda dua meningkat. Untuk itu diperlukan pengurangan jumlah motor konvensional apabila motor listrik nanti makin menjamur.
"Scraping itu penghilangan. Jadi enggak nambah jumlah motornya," ujar Djoko.
Selain itu, Djoko juga sepakat seharusnya bantuan pemerintah untuk kendaraan listrik ini diprioritaskan untuk kendaraan umum saja.
"Dengan angkutan umum kita bisa kurangi emisi, mengurai kemacetan, mengurangi kemacetan, dan menurunkan inflasi. Empat yang bisa disasar," pungkas dia.