Pengelola Tol Buka Suara soal Cijago Seksi 3B Tak Kunjung Dibuka

24 November 2023 6:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara pembangunan ruas Jalan Tol Cijago Seksi 3B di kawasan Limo, Depok, Jawa Barat, Senin (24/7/2023). Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara pembangunan ruas Jalan Tol Cijago Seksi 3B di kawasan Limo, Depok, Jawa Barat, Senin (24/7/2023). Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), PT Translingkar Kita Jaya (TLKJ), buka suara soal Tol Cinere-Jagorawi (Tol Cijago) seksi 3B (Junction Krukut-Limo) yang tak kunjung dibuka meski pembangunan dan persyaratan izin operasinya sudah selesai.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Translingkar Kita Jaya (TLKJ), Hilman Muchsin mengatakan pihaknya mengaku rugi. Dia menjelaskan, ketika BUJT telah mendapatkan Sertifikat Layak Operasi (SLO) oleh Dirjen Bina Marga dan dilanjutkan dengan Keputusan Menteri PUPR tentang penetapan pengoperasian, seharusnya jalan tol langsung segera dioperasikan.
"Sebenarnya BUJT sangat dirugikan, apalagi seksi lll A sudah dapat gunakan selama hampir 1 tahun tanpa tarif, dan seksi lllB sudah kurang lebih 1,5 bulan sudah mendapatkan SK Menteri PU untuk pengoperasian tapi belum juga dioperasikan," kata Hilman kepada kumparan, Kamis (23/11).
Padahal, dalam biaya pembangunan infrastruktur jalan tol, TLKJ menggunakan 70 persen pinjaman dari bank. Beban pembayaran bunga pinjaman itu juga mengikis pendapatan dari TLKJ.
"Sudah pasti rugi. Kami ini selalu bayar ruginya. Seksi 2 saja 10 tahun kami pendapatannya hilang, coba bayangkan. Kami sudah bayar bank terus, yang bunga bank jalan terus," kata dia.
Foto udara pembangunan ruas Jalan Tol Cijago Seksi 3B di kawasan Limo, Depok, Jawa Barat, Senin (24/7/2023). Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Pembebasan Lahan Tol Ditebus Pemerintah
ADVERTISEMENT
Hilman menjelaskan dalam pembangunan tol tersebut juga melibatkan tanah warga yang harus direlakan untuk ditebus pemerintah. Anggaran yang digelontorkan untuk pembebasan lahan di pembangunan Seksi 3B Cijago juga tidak kecil.
"Pembebasan tanah sekitar Seksi 3 itu kan dibiayai pemerintah karena sesuai Undang-Undang nomor 2 tahun 2012. Itu biayanya Rp 3 sampai 4 triliun. Enggak main-main," kata dia.
Untuk itu dia meminta BPJT untuk segera membuka Tol Cijago Seksi 3B tersebut. Tapi pihaknya hanya bisa mengikuti kebijakan BPJT sebagai regulator.
"Kami mengerti apa yang dirasa oleh pemerintah, apa yang kesusahan, apa. Tapi mbok yang seksi 3 ini kan sudah enggak ada masalah untuk segera dioperasikan," pungkasnya.
Menunggu Penjelasan BPJT
Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol, Kementerian PUPR, Ali Rachmadi di Hotel Atlet Century Park, Selasa (7/2). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
Hilman Muchsin bingung dengan keputusan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang enggan juga membuka operasionalnya.
ADVERTISEMENT
Hilman mengatakan banyak pihak yang bertanya kepadanya kenapa jalan tol ini tidak juga dibuka. Salah satunya dari pihak kepolisian ketika dijadwalkan Seksi 3B Cijago akan diresmikan Jokowi, namun batal.
"Karena saya nih, ditelepon Kapolres berapa kali, Wali Kota. Kapolres sampai marah-marah, Pak Hilman ini bagaimana sih, waktu tanggal 14 September katanya mau diresmikan oleh Presiden, kami sudah siapkan tim lengkap segala macam kok tiba-tiba nggak ada penjelasan lagi," kata Hilman.
Sebelumnya, Kepala Bidang Sistem Informasi Layanan Jalan Tol BPJT Kementerian PUPR Ali Rachmadi Nasution mengatakan Jalan Tol Cijago Seksi 3B akan dibuka dalam waktu dekat.
"Jalan Tol Cijago Seksi 3B akan dioperasikan dalam waktu dekat. Saat ini masih dalam proses pembahasan sistem pengoperasian," kata Ali kepada kumparan, Selasa (21/11).
ADVERTISEMENT
Sayangnya Ali tidak mendetailkan waktu dekat yang dia maksud apakah di tahun ini atau bisa mundur di tahun depan. Dia juga belum menjawab saat ditanya pembahasan tersebut melibatkan siapa saja dan progresnya sejauh mana.
"Pembahasan berupa sistem pengoperasian dengan Serpong-Cinere dan integrasi JORR II," kata Ali.