Pengembangan Bandara Kualanamu Bakal Dongkrak Pariwisata & Ekonomi Sumut

13 Desember 2021 12:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bandara Internasional Kualanamu, Medan Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Bandara Internasional Kualanamu, Medan Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Pengembangan Bandara Kualanamu oleh PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II dengan GMR Airports, perusahaan operator bandara yang sebagian sahamnya dimiliki oleh Aeroports De Paris (ADP), bakal mendorong pariwisata dan ekonomi Sumatra Utara (Sumut).
ADVERTISEMENT
Kemitraan strategis ini akan menjadikan bandara Kualanamu sebagai hub di Asia Tenggara, sehingga berdampak positif terhadap ekonomi masyarakat dari sisi peningkatan lapangan kerja di Sumatera Utara. Sebab, untuk menjadi bandara hub diperlukan fasilitas-fasilitas pendukung seperti MRO (Maintenance, Repair, and Overhaul), peningkatan aktivitas ground handling, kargo, lounge, hingga commercial area.
Letak Bandara Kualanamu yang cukup dekat dengan Medan, juga menjadi daya tarik bagi para pelancong dan calon investor untuk mengembangkan pusat ekonomi di kawasan tersebut. Hal ini dapat menjadikan Medan sebagai kota berkelas internasional yang mampu bersaing dengan Kuala Lumpur dan Singapura.
"Dampaknya akan positif bagi ekonomi Sumatra Utara, terutama pariwisata. Dibandingkan dengan Singapura misalnya, yang berkelas internasional, maka potensi yang kita miliki itu besar," kata Pengamat Ekonomi dari Universitas Sumatera Utara (USU) Wahyu Ario Pratomo dalam keterangannya, Senin (13/12).
ADVERTISEMENT
"Dengan kerja sama ini maka Sumatera Utara terekspos ke luar negeri sehingga akan banyak datang wisatawan asing yang akan datang. Dan itu kan yang kita harapkan," lanjutnya.
Menurut dia, Sumatera Utara berpotensi menjadi salah satu daerah yang maju. Apalagi sudah ada fasilitas yang diberikan negara seperti pembangunan infrastruktur.
“Jadi harus benar-benar dimanfaatkan. Terlebih, ujung utara Pulau Sumatra itu telah ditetapkan sebagai destinasi prioritas nasional, khususnya kawasan Danau Toba yang kini telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark (UGG),” jelasnya.
Ario menilai, selain memacu lalu lintas wisatawan baik asing maupun domestik, kemitraan ini juga akan mengerek investasi di Sumatra Utara. Hal ini pun akan makin meningkatkan produk domestik regional bruto (PDRB), juga mendorong pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
ADVERTISEMENT
"Investasi itu masuknya dari perjalanan atau traveling. Jadi dengan Bandara Kualanamu jadi internasional hub akan mendatangkan investasi masuk ke wilayah Sumatra Utara karena potensi yang besar," ujarnya.
Sebelumnya, kemitraan Angkasa Pura II bersama GMR Consortium terbentuk melalui perusahaan patungan bernama PT Angkasa Pura Aviasi, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Angkasa Pura II sebesar 51 persen.
Angkasa Pura Aviasi akan mengoperasikan Bandara Kualanamu dengan pola kemitraan strategis selama 25 tahun senilai USD 6 miliar melalui skema BOT (build-operate-transfer), di mana pada akhir kerja sama seluruh aset akan diserahterimakan kembali kepada Angkasa Pura II.