Pengumuman, Pertamina Temukan Hidrokarbon 100% Minyak di Sumur Anggrek Violet

6 Februari 2024 10:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertamina Hulu Rokan (PHR) melakukan pengeboran perdana sumur migas Gulamo di Blok Rokan, Riau. Foto: Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Pertamina Hulu Rokan (PHR) melakukan pengeboran perdana sumur migas Gulamo di Blok Rokan, Riau. Foto: Pertamina
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional Sumatera kembali menemukan hidrokarbon. Penemuan tersebut berasal dari pengeboran Sumur Eksplorasi Anggrek Violet (AVO)-001 di Wilayah Kerja Pertamina EP yang berlokasi di Sumatera Selatan pada 23 Januari 2024.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksplorasi Pertamina Hulu Energi (PHE), Muharram Jaya Panguriseng, mengatakan Sumur Anggrek Violet merupakan discovery yang pertama dan temuannya cukup menjanjikan.
"Alhamdulillah di awal tahun ini kita baru saja discovery di Sumatera Selatan, sumur pertama kita yang tuntas anggrek violet alhamdulilah discovery minyak. Tidak ada air, 100 persen minyak," kata Muharram di acara Media Gathering Subholding Upstream Pertamina di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Selasa (6/2).
Muharram berharap sumur tersebut bisa berproduksi pada tahun ini. Saat ini, Muharram mengatakan pihaknya masih menunggu status sumur dan proses bisnisnya.
"Sambil menunggu proses bisnisnya dijalankan, kita cari peluang untuk percepatan Put on Production (POP)," ujarnya.
Adapun berdasarkan keterangan dari Pertamina, Sumur Anggrek Violet ditajak pada 13 November 2023 menggunakan Rig 01.2 yang dioperasikan PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) dan berhasil membuktikan hidrokarbon melalui Drill Stem Testing/ DST (Uji Kandungan Lapisan) #3 pada 23 Januari 2024.
ADVERTISEMENT
Penemuan tersebut memiliki rate test extended flow gas sebesar 0.13 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dan minyak 218 barel per hari (BOPD).
Senior Manager Relations PHR Regional Sumatera, Yudy Nugraha, mengatakan Sumur Eksplorasi Anggrek Violet (AVO)-001 merupakan play opener dan pembuktian bahwa volume migas di Tinggian Lematang masih cukup menjanjikan.
“Dengan ditemukannya hidrokarbon 100 persen minyak pada sumur Anggrek Violet diharapkan akan membuka peluang baru untuk pengeboran eksplorasi dengan play concept perangkap stratigrafi di area lainnya di Sumatera Selatan,” ujar Yudy melalui keterangan resmi, dikutip Selasa (6/2).
Direktur Eksplorasi PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Muharram Jaya Panguriseng. Foto: Angga Sukmawijaya/kumparan
Sumur Anggrek Violet (AVO)-001 berada sekitar 10 km arah tenggara dari Lapangan Mambang yang sudah dieksplorasi sejak 1901. Usaha eksplorasi di area Tinggian Lematang telah dimulai sejak 2006 dengan akuisisi seismik 2D dan pengeboran pada 2009. Usaha tersebut berlanjut dengan akuisisi data Seismik 3D pada 2010.
ADVERTISEMENT
Hasil evaluasi beberapa sumur eksplorasi menunjukkan diperlukannya konsep baru untuk dapat memitigasi risiko pengeboran sehingga hasil-hasil terdahulu yang kurang baik tidak menghambat, namun menjadi petunjuk dan penguat potensi, serta menciptakan peluang baru untuk membuktikan keberadaan hidrokarbon yang masih belum ditemukan.
Evaluasi data seismik yang dilakukan dengan beberapa metode, seperti atribut seismik, play concept baru, serta kajian komprehensif, ditemukan Kompleks Prospek Anggrek yang terdiri dari beberapa prospek dengan play eksplorasi perangkap stratigrafi dan kombinasi dengan perangkap struktural.
Yudy menyebutkan, penemuan hidrokarbon yang pertama di tahun 2024 ini merupakan wujud nyata komitmen PHR Regional Sumatera dalam menambah sumber daya dan cadangan migas baru di Cekungan Sumatera Selatan.
PHR Regional Sumatera juga berkomitmen menjalankan operasi hulu migas yang selamat, efektif dan optimal sehingga dapat terus berkontribusi secara signifikan terhadap penambahan cadangan dan pencapaian target produksi migas nasional, yaitu gas sebesar 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) dan minyak 1 juta barel per hari (MBOPD) pada 2030.
ADVERTISEMENT