Pengumuman PSBB Anies Bikin IHSG Anjlok, Pemerintah Akan Belajar dari Kesalahan

22 September 2020 18:34 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kebersihan melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (31/3). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kebersihan melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (31/3). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat anjlok meninggalkan level psikologis 5.000 pada perdagangan Kamis (10/9). Salah satu penyebab jatuhnya IHSG hingga disuspen sementara adalah pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang saat itu mengumumkan bakal melakukan PSBB ketat.
ADVERTISEMENT
Atas kejadian tersebut, pemerintah pun mengaku belajar tentang cara mengkomunikasikan kebijakan agar tidak membuat pelaku usaha ataupun investor menjadi panik.
“Salah satu yang sangat signifikan kita rasakan adalah efek daripada PSBB di Jakarta. Itu tidak saja berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi yang ada, tetapi juga berdampak langsung terhadap pergerakan harga saham. Ternyata pelajaran yang bisa kita ambil adalah bagaimana kita mengkomunikasikan suatu kebijakan itu dengan baik,” ungkap Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Iskandar Simorangkir dalam webinar Peran Strategi Industri Jasa Keuangan dalam PEN, Selasa (22/9).
Iskandar mengakui bahwa meskipun kebijakan tersebut punya maksud baik, namun jika tidak dikomunikasikan dengan baik maka tetap akan berimplikasi buruk terhadap kegiatan ekonomi.
ADVERTISEMENT
“Ini bisa kita lihat dari pemberlakuan PSBB walaupun pergubnya belum ada tetapi karena diumumkan, memberikan implikasi terhadap pelaku pasar modal, terhadap Bursa Efek ini. Sehingga kalau kita lihat itu anjlok pada saat pengumuman,” ujarnya.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memimpin Apel Pengawasan dan Penindakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Lapangan Blok G Balai Kota Jakarta, pada Senin (14/9). Foto: Pemprov DKI Jakarta
Adapun pada Kamis, 10 September lalu, IHSG dibuka turun 119,062 poin atau 2,31 persen ke posisi 5.030,314. Selang 2 menit setelah pembukaan, IHSG kembali tertekan 3,16 persen. Iskandar mengatakan pada hari itu, hampir semua sektor mengalami penurunan yang cukup tajam.
Belajar dari pengalaman tersebut, Iskandar mengatakan ke depannya pemerintah akan lebih berhati-hati lagi dalam mengkomunikasikan kebijakan. Khususnya yang bersinggungan langsung dengan aktivitas ekonomi.
“Oleh karena itu, memang kita harus berhati-hati di dalam menghubungkan kebijakan-kebijakan yang tentunya bisa membuat sentimen negatif. Karena pasar itu bukan hanya bergantung fundamental tetapi sangat bergantung kepada sentimen,” tandasnya.
ADVERTISEMENT