Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Pengusaha Akui Rupiah Anjlok Rp 16.412 per USD Bisa Bikin Cari Kerja Makin Sulit
17 Juni 2024 13:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta W. Kamdani, menuturkan pelemahan rupiah ini dapat menurunkan potensi sektor usaha untuk membuka lapangan pekerjaan.
“Akan berdampak pada resiko penurunan kinerja usaha, penurunan potensi penciptaan lapangan kerja, kenaikan resiko NPL (Non Performing Loan), penurunan kapasitas produksi, dan lain-lain,” kata Shinta kepada kumparan, Minggu (16/6).
Shinta menjelaskan hal ini karena pelemahan nilai tukar rupiah yang semakin dalam membuat sektor usaha tidak kondusif dengan meroketnya cost of doing business secara keseluruhan.
“Kenaikan cost of doing business ini juga tidak terbatas pada kenaikan beban impor bahan baku atau penolong, tapi juga komponen beban-beban usaha lain seperti beban logistik atau transportasi, beban financing, dan lain-lain,” ujar Shinta.
ADVERTISEMENT
Shinta menegaskan pelemahan rupiah yang semakin dalam juga akan berdampak negatif pada minat investor asing untuk menggelontorkan modal di dalam negeri.
Hal tersebut beriringan dengan penggerusan potensi ekspor industri. Padahal, kata Shinta, pasar domestik juga sedang dikhawatirkan semakin lesu dan menahan diri untuk melakukan ekspansi konsumsi.
Shinta menuturkan baik ekspor maupun investasi asing berkontribusi untuk menciptakan stabilitas makroekonomi, industrialisasi, penciptaan lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
“Kalau tidak dijaga kinerja dan daya saingnya akan spiralling down dan semakin melemahkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan kesejahteraan masyarakat,” jelas Shinta.
“Belum lagi, resiko peningkatan volatilitas/spekulasi pasar keuangan yang cenderung akan semakin memberikan tekanan terhadap stabilitas makro ekonomi nasional,” tambahnya.
Shinta memahami pelemahan nilai tukar rupiah ini disebabkan oleh kondisi global yang di luar kendali pemerintah. Namun, ia berharap pemerintah segera melakukan intervensi-intervensi kebijakan yang dibutuhkan untuk menciptakan stabilitas dan penguatan nilai tukar.
ADVERTISEMENT
“Pelaku usaha sangat berharap pelemahan nilai tukar bisa lebih dikendalikan meskipun kami tahu bahwa pemerintah punya banyak keterbatasan,” tutur Shinta.