Pengusaha Logistik Minta Tarif yang Bebani Pengiriman Barang Dihapus

5 Mei 2020 15:52 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas memantau bongkar muat peti kemas di Terminal 3 Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas memantau bongkar muat peti kemas di Terminal 3 Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Industri logistik masih berupaya membantu menyalurkan kebutuhan masyarakat di tengah serangan virus corona. Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia Zaldi Ilham Masita tidak menampik ada kesulitan dalam pengiriman barang.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Zaldi meminta agar ada keringanan yang diberikan kepada industri logistik dalam kondisi seperti ini.
“Yang dibutuhkan oleh industri logistik saat ini adalah penghapusan tarif-tarif yang membebani biaya logistik agar biaya logistik kita bisa turun terutama pada saat krisis sekarang ini,” kata Zaldi saat dihubungi kumparan, Selasa (5/5).
“Tarif-tarif seperti regulated agent di bandara, gudang di bandara, PNBP yang banyak dilakukan oleh Kemenhub di bandara dan pelabuhan, tarif pemeriksaan kontainer, biaya timbun yang progresif di pelabuhan, dan lainnya,” tambahnya.
Ilustrasi Menerima Paket Foto: Dok. Shutterstock
Zaldi mengatakan sempat juga ada kendala dalam pengiriman barang melalui udara. Namun, kondisi tersebut sudah mulai bisa diselesaikan dengan baik.
Zaldi mengakui saat ini pengiriman barang melalui pesawat juga semakin banyak. Sebab, maskapai mayoritas mengandalkan angkut kargo karena penerbangan orang masih dilarang.
ADVERTISEMENT
“Kalau ada perang harga kargo udara, dampaknya malah bagus untuk logistik. Pengiriman kargo keluar Pulau Jawa akan lebih murah dan membantu UMKM untuk bisa mengirimkan barangnya lebih murah dan cepat lewat udara,” ungkap Zaldi.
Apalagi, kata Zaldi, peraturan larangan mudik dari pemerintah bisa membuat pengiriman barang ke daerah bisa meningkat. Sehingga hal itu harus diperhatikan oleh pemerintah.
“Sangat dibutuhkan biaya kargo udara yang murah,” tutur Zaldi.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona