Pengusaha Logistik Mulai Manfaatkan AI untuk Tekan Biaya

8 Mei 2025 20:38 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal melakukan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (13/2/2023). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
zoom-in-whitePerbesar
Kapal melakukan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (13/2/2023). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
ADVERTISEMENT
Para pengusaha logistik mulai memanfaatkan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk menekan biaya, sehingga mampu meningkatkan efisiensi. Salah satu perusahaan logistik, forwarder.ai mengembangkan dua produk digital yang juga memanfaatkan AI.
ADVERTISEMENT
Chief Operations Officer forwarder.ai, Ferna Arga Wijaya, menjelaskan produk digital itu untuk menjawab tiga masalah utama dalam aktivitas logistik, yakni visibilitas, proses manual, serta aktivitas pelanggan yang terfragmentasi.
Menurutnya, permasalahan kemacetan di pelabuhan dapat terselesaikan melalui visibilitas digital, sehingga kondisi logistik dapat diketahui secara real time. Dengan begitu, kemacetan dapat terhindarkan ketika salah satu dermaga penuh.
"Kalau proses manual, perusahaan logistik menengah ke bawah, dia enggak punya sistem, ujung-ujungnya manual juga, booking manual segala macam, akhirnya visibility-nya juga berkurang gitu. Jadi kami coba perbaiki atau coba ditambahkan dan yang diinginkan," kata Ferna dalam keterangannya, Kamis (8/5).
Dua produk digital yang dikembangkan forwarder.ai adalah Software as a service (SaaS) - Forwarder Scalable Intelligence System (Forsis) dan Forwarder Data Exchange (Fordex).
ADVERTISEMENT
Forsis merupakan sistem manajemen transportasi (TMS) berupa mini Enterprise Resources Planning (ERP) yang mampu meliputi seluruh aktivitas transaksi logistik.
Ferna mengungkapkan pembeda utama produknya dengan TMS lain yakni pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam optimalisasi rute perjalanan serta helpdesk yang dibantu oleh AI.
Fordex memungkinkan integrasi pertukaran data antarsistem yang berbeda, sehingga ketika pelanggan sudah memiliki sistem tersendiri, Fordex dapat mengintegrasikannya dalam dashboard utama miliknya.
Forsis dan Fordex ini sudah siap untuk terintegrasi (API ready) dengan sistem pembayaran digital, sehingga pengguna maupun pelanggannya dapat membayar secara digital dan tak lagi melakukan transfer manual.
Ferna menjelaskan pemanfaatan kecerdasan buatan dalam Forsis memungkinkan optimalisasi rute jalan (route optimization) sehingga dapat memilih rute yang paling ekonomis dan tetap tepat waktu.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Chief Executive Officer forwarder.ai, Stephanus Sugiharto, menjelaskan bagi pelanggan yang memiliki atau membutuhkan aktivitas logistik multimoda dengan pengiriman antarpulau, penggunaan Forsis dan forwarder.ai dapat turut memangkas biaya.
"Karena kami sudah mempunyai ekosistem pengiriman via container misalkan dengan harganya kompetitif, dari sana bisa langsung ada dampak efisiensinya secara cost door-to-door. Ya mungkin bisa dikatakan 15 persen-20 persen efisiensinya," tambahnya.
Dari sisi keamanan dan kerahasiaan data, forwarder.ai juga mengedepankan perlindungan data dengan kedua piihak terlebih dahulu menandatangani perjanjian non-disclosure agreement (NDA) atau perjanjian kerahasiaan.
"Dalam perjalanannya, malah kami bermitra, malah bersinergi seperti itu. Jadi, enggak jarang yang tadinya pelanggan, sekarang jadi partner juga," tambahnya.