Pengusaha Mal Tidak Merasa Terancam dengan Kehadiran E-commerce

23 Februari 2023 16:04 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Belanja Online. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Belanja Online. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengaku tidak merasa terancam dengan kehadiran marketplace atau e-commerce. Adapun pemerintah telah resmi mencabut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di seluruh wilayah Indonesia pada akhir tahun lalu.
ADVERTISEMENT
"Saya kira tidak demikian (terancam), karena pada saat pandemi memang online meningkat tajam," ujar Alphonzus di Grand Hyatt Jakarta, Kamis (23/2).
Ia tidak memungkiri bahwa banyak masyarakat yang bermigrasi dari kebiasaan berbelanja offline menjadi belanja online. Sebab, mereka tidak memiliki pilihan lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
"Tapi itu bukan demand sesungguhnya, karena demand itu dipaksa. Kita tidak boleh keluar, diam di rumah terus. Jadi, apa yang dilakukan ya belanja online tidak ada cara lain," jelas dia.
Hal inilah yang membuat aktivitas belanja online melonjak naik saat pandemi COVID-19. Meski begitu, ia menilai saat ini masyarakat sudah bebas menjalankan aktivitasnya.
Untuk itu, Alphonzus memprediksi kinerja toko online akan kembali normal. Ia juga mengungkapkan ada banyak toko online yang sudah menutup usahanya.
ADVERTISEMENT
"Setelah PPKM dicabut, online ini kembali normal, bukan turun, kan banyak online-online yang sekarang menutup usahanya, kinerjanya bukan turun tapi kembali normal," katanya.
Ia pun menargetkan tingkat kunjungan mal mencapai lebih dari 100 persen di 2023. Demi mewujudkan itu, Alphonzus menegaskan agar mal tidak hanya menjadi tempat belanja saja melainkan ditambah dengan fasilitas lain seperti pengadaan event, disediakan spot foto, taman bermain dan lain-lain.