Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Pengusaha Ngeluh Garam Industri Langka, Kemenperin Buka Suara
26 Maret 2025 15:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Pengusaha aneka pangan yang tergabung dalam Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (Gapmmi) melaporkan adanya kelangkaan garam industri. Ketua Umum Gapmmi Adhi S. Lukman memandang permasalahan yang berlarut-larut ini dapat mengancam kapasitas produksi perusahaan dan kemampuannya memenuhi kebutuhan pasar.
ADVERTISEMENT
Adhi menuturkan jika produksi terhenti akibat kekurangan bahan baku garam industri, maka upaya mendorong pertumbuhan ekonomi juga bisa terganggu.
“Saat ini, stok garam industri aneka pangan yang tersedia hanya cukup untuk kebutuhan produksi hingga Maret 2025. Pihak pemasok menginformasikan kepada anggota kami bahwa mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan garam karena adanya kendala dalam pengadaan garam industri,” tutur Adhi dalam keterangannya, Rabu (26/3).
Bagi industri aneka pangan, garam industri merupakan bahan baku utama untuk memproduksi berbagai produk pangan olahan seperti seasoning, tepung bumbu, mi instan, snack, dan berbagai produk pangan olahan lainnya.
Sehingga, kurangnya bahan baku garam industri ini dapat mengganggu operasional perusahaan, terutama di bulan Ramadan dan menjelang Idulfitri.
“Selama ini industri aneka pangan telah berkontribusi besar dalam PDB Nasional serta dalam menciptakan lapangan kerja bagi lebih dari 1,9 juta tenaga kerja (data BPS 2023). Ketidakpastian ketersediaan bahan baku ini sangat mengkhawatirkan bagi keberlangsungan industri kami,” ujar Adhi.
ADVERTISEMENT
Adhi menuturkan Gapmmi mendesak Pemerintah untuk segera menyelesaikan permasalahan ini sehingga penghentian produksi dan gangguan pasokan ke pasar dapat dihindari.
Kemenperin Buka Suara
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) buka suara soal adanya kelangkaan garam industri yang dikeluhkan oleh pengusaha aneka pangan. Dirjen Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, mengatakan stok garam industri untuk keperluan Hari Raya Idulfitri dalam keadaan aman.
Kemudian stok garam yang ada juga sudah dialokasikan untuk mengisi kontrak-kontrak bisnis yang sebelumnya telah diteken. Hanya saja, kata Putu, stok garam industri untuk keperluan Mei dan Juni belum bisa dipastikan.
“Yang belum itu mungkin sampai dengan di bulan Mei (dan) Juni itu sih yang nanti dibutuhkan, jadi kita masih mempunyai (stok sampai dengan April), tapi yang didedikasikan untuk kontrak ini sudah ada garamnya,” ungkap Putu dalam konferensi pers Indeks Kepercayaan Industri (IKI) secara daring, Rabu (26/3).
ADVERTISEMENT
Putu menjelaskan saat ini relaksasi Peraturan Presiden (Perpres) 126 tentang Percepatan Pembangunan Pergaraman Nasional tengah diharmonisasi.
“Ini terus dalam proses karena kalau di Menko Pangan itu sudah selesai, sekarang itu sudah mulai ke harmonisasi untuk relaksasi Perpres 126/2022,” tutur Putu.