Pengusaha-Pelajar RI di Turki Perluas Akses UMKM Indonesia ke Pasar Global

12 Oktober 2025 7:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Pengusaha-Pelajar RI di Turki Perluas Akses UMKM Indonesia ke Pasar Global
Para pengusaha muda dan pelajar Indonesia di Istanbul, Turki, membuka akses UMKM Indonesia untuk ekspor ke pasar global.
kumparanBISNIS
Konjen RI Istanbul, Darianto Harsono (tengah) saat mengunjungi booth PMPI di Pasar Senggol Istanbul 2025. Foto: PMPI
zoom-in-whitePerbesar
Konjen RI Istanbul, Darianto Harsono (tengah) saat mengunjungi booth PMPI di Pasar Senggol Istanbul 2025. Foto: PMPI
ADVERTISEMENT
Konsul Jenderal (Konjen) Republik Indonesia Istanbul, Darianto Harsono, menyampaikan apresiasi dan dukungan atas terbentuknya wadah Pengusaha Muda Pelajar Indonesia (PMPI) yang digagas oleh para pengusaha muda dan pelajar Indonesia di Turki.
ADVERTISEMENT
“Saya ucapkan selamat atas terbentuknya Pengusaha Muda Pelajar Indonesia. Semoga dengan terbentuknya wadah ini akan mendukung adik-adik sekalian dalam menempuh studinya di Istanbul. Kami mendukung semangat kalian,” ujar Darianto dalam sambutannya, Sabtu (11/10).
PMPI menjadi gerakan baru yang memadukan semangat kewirausahaan dan diplomasi ekonomi pelajar Indonesia di luar negeri. PMPI juga berperan sebagai jembatan bagi produk UMKM Indonesia untuk menembus pasar global.
Gerakan ini digagas oleh tiga pelajar Indonesia di Turki, Alfaridzi Dzakwan dari Istanbul Ticaret University, Muthahari A. Ekaputra dari Hamidiye High School Istanbul, dan Syauqee A. Adiwijoyo dari Imam Hatip International School Izmir. PMPI diharapkan mampu menyatukan pelajar di luar negeri untuk berkolaborasi membangun jaringan bisnis, memperkenalkan produk lokal, serta memperkuat peran ekonomi diaspora Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Kami ingin membuktikan bahwa pelajar Indonesia di luar negeri bisa menjadi bagian dari gerakan ekonomi nasional, bukan hanya sebagai mahasiswa, tapi juga sebagai penggerak ekspor dan promosi budaya,” ujar Presidium Koordinator PMPI, Alfaridzi Dzakwan.
Sebagai langkah perdana, PMPI berpartisipasi dalam ajang Pasar Senggol Istanbul 2025, dengan memperkenalkan bumbu siap saji khas Indonesia seperti rendang, gulai, dan nasi goreng. Produk kuliner ini menjadi simbol awal dari misi besar mereka: menjadikan cita rasa Indonesia sebagai pintu masuk ekspor ke pasar Turki dan negara-negara sekitarnya.
“Kami memulai dari produk kuliner karena cita rasa Indonesia mudah diterima dan punya nilai budaya yang kuat. Namun ke depan, kami ingin memperluas ke sektor fesyen, kerajinan tangan, dan produk halal,” kata Sekretaris Jenderal PMPI, Muthahari A. Ekaputra.
ADVERTISEMENT
PMPI di acara Pasar Senggol Istanbul 2025, membangun ekosistem wirusaha pelajar yang terhubung langsung dengan pelaku UMKM di Tanah Air. Foto: PMPI
Turki dinilai memiliki posisi strategis sebagai penghubung antara Eropa, Asia Tengah, dan Timur Tengah. Dengan populasi lebih dari 80 juta penduduk dan permintaan tinggi terhadap produk halal serta rempah tropis, negara ini menjadi gerbang potensial bagi produk Indonesia memasuki pasar global.
PMPI membangun ekosistem wirausaha pelajar yang terhubung langsung dengan pelaku UMKM di Tanah Air. Melalui program Studentpreneur Hub, para pelajar Indonesia di luar negeri akan dilatih menjadi reseller, agen promosi, hingga mitra ekspor mikro. Inisiatif ini juga didukung oleh jejaring diaspora dan pelaku bisnis Indonesia di luar negeri, termasuk Indonesian Promotion Center (IPC) di berbagai negara.
Di booth PMPI, para pengunjung juga antusias mencicipi berbagai produk buatan UMKM binaan Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, yakni Kopi Lahat. Aroma khas dan cita rasa kopi dari Sumatera Selatan ini menarik perhatian pengunjung lokal maupun mancanegara. Hal ini menunjukkan adanya potensi besar bagi produk kopi Indonesia agar mampu bersaing di pasar global.
ADVERTISEMENT
“Kami tidak hanya menjual barang, tapi juga membawa cerita. Setiap produk adalah bagian dari identitas Indonesia yang bisa dikenalkan lewat bisnis,” ujar Bendahara PMPI, Syauqee A. Adiwijoyo.
Kopi Lahat di booth PMPI. Foto: PMPI
PMPI juga membuka peluang kerja sama dengan KBRI Ankara, KJRI Istanbul, dan pelaku usaha di dalam negeri untuk memperkuat rantai distribusi produk UMKM. Selain dukungan promosi, kolaborasi diharapkan meliputi pelatihan kewirausahaan, penguatan logistik ekspor, dan sinergi pelajar–pengusaha diaspora.
Menurut anggota dewan penasihat PMPI sekaligus Presidium FORHATI Nasional, Cut Emma Mutiara, inisiatif ini menunjukkan wajah baru diplomasi ekonomi generasi muda. “Pelajar Indonesia di luar negeri kini bukan hanya duta budaya, tetapi juga agen ekonomi yang membawa nilai tambah bagi bangsa,” ujarnya.
Selain di Turki, jaringan PMPI juga berkembang di Malaysia, Singapura, dan Mesir, dengan rencana ekspansi ke negara lain. Mereka bercita-cita membangun network of young exporters yang dapat membantu UMKM Indonesia menembus pasar global.
ADVERTISEMENT
"Dengan semangat Terhubung, Berkarya, Mendunia, PMPI membuktikan bahwa diplomasi ekonomi tidak selalu datang dari meja perundingan—kadang dimulai dari dapur pelajar yang menjual bumbu rendang di Istanbul," jelasnya.