Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.3
19 Ramadhan 1446 HRabu, 19 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Pengusaha Perkirakan Perputaran Uang Selama Lebaran 2025 Tembus Rp 137,9 Triliun
19 Maret 2025 11:11 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang, mengatakan penurunan tersebut seiring dengan jumlah pemudik yang juga diprediksi turun.
Sarman mengacu pada hasil survei Badan Kebijakan Transportasi, Pusat Statistik, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang memperkirakan pemudik tahun ini ada 146,48 juta orang atau sekitar 52 persen dari penduduk Indonesia. Terjadi penurunan 24 persen jika dibandingkan 2024 yang mencapai 193,6 juta pemudik.
"Jika tahun lalu asumsi perputaran uang selama Idulfitri 2024 mencapai Rp 157,3 triliun, maka asumsi perputaran uang libur Idulfitri 2025 diprediksi mencapai Rp 137,975 triliun," kata Sarman melalui keterangan tertulis, dikutip pada Rabu (19/3).
Prediksi tersebut dihitung dari jumlah pemudik tahun ini sejumlah 146,48 juta orang atau setara dengan 36,26 juta keluarga dengan asumsi per keluarga 4 orang. Jika rata-rata keluarga membawa uang Rp 3,75 juta atau naik 10 persen dari tahun lalu maka potensi perputaran uang diprediksi mencapai Rp 137, 975 triliun. Angka tersebut masih berpotensi naik karena angka rata-rata per keluarga diambil angka yang minimal dan moderat.
ADVERTISEMENT
Jika per keluarga membawa rata-rata Rp 4 juta maka potensi perputaran bisa mencapai Rp 145,040 triliun. Sehingga potensi perputaran dikisaran Rp 137 triliun sampai Rp 145 triliun.
Sarman menjelaskan ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan ini. Pertama, jarak libur Nataru dan Idulfitri yang sangat berdekatan. Sehingga yang sempat berlibur selama Nataru tidak lagi merencanakan liburan atau pulang kampung saat libur Idulfitri.
Kedua, dengan kondisi ekonomi saat ini masyarakat cenderung menghemat (saving), mengingat dalam beberapa bulan ke depan akan memasuki tahun ajaran baru yang memerlukan biaya masuk sekolah. Ketiga, maraknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Keempat, penurunan daya beli masyarakat dan faktor cuaca juga mempengaruhi niat masyarakat untuk pulang kampung.
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia telah menyiapkan Uang Layak Edar (ULE) mencapai Rp 180,9 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada periode Ramadan dan Idulfitri 2025. Namun, Sarman memprediksi uang layak edar tersebut tidak akan terserap sepenuhnya.
"Perputaran uang ini akan menyebar sekitar 60 persen di Pulau Jawa sebagai tujuan utama mudik setiap tahun seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Yogyakarta, Banten, sekitar Jabodetabek. Sisanya 40 persen akan menyebar wilayah Sumatera, Kalimantan, Bali, NTB, Sulawesi, NTT, Maluku, dan Papua," ujar Sarman.
Sarman menilai berbagai sektor usaha akan menikmati kue perputaran uang selama liburan Idulfitri 2025 adalah industri aneka makanan dan minuman, fesyen, baju muslim, ritel, pedagang sembako dan sektor pariwisata beserta turunannya seperti hotel, motel, villa, restoran, café, minimarket, aneka warung atau toko, destinasi wisata atau taman hiburan, UMKM makanan khas daerah, souvenir, batik, kain khas daerah dan aneka produk unggulan lainnya.
ADVERTISEMENT
Juga sektor transportasi darat (bus, rental, kereta api, mobil pribadi dan motor), transportasi laut (kapal penumpang dan penyeberangan), transportasi udara (pesawat), pengelola tol dan SPBU.
Sarman menegaskan perputaran uang di berbagai daerah tujuan mudik tentu akan menggairahkan dan meningkatkan produktivitas perekonomian lokal, dan otomatis berkontribusi ke pertumbunan ekonomi nasional.
"Diharapkan para pelaku usaha di berbagai daerah dapat memanfaatkan momentum mudik tahunan ini dengan pelayanan yang baik dan berkesan, sehingga para pemudik dapat menghabiskan uang yang dibawa di kampung halaman dengan berbelanja di berbagai tempat wisata, kuliner makanan khas daerah serta berbagai produk khas sebagai oleh-oleh kembali ke kota," ungkap Sarman.
Pemerintah juga berupaya menggenjot konsumsi rumah tangga pada momentum lebaran 2025 dengan berbagai stimulus seperti optimalisasi penyaluran bansos, diskon harga tiket pesawat, diskon tarif tol, diskon belanja, diskon paket pariwisata lebaran, stabilitasi harga pangan dan pencairan THR ASN dan pekerja swasta, termasuk dorongan kepada operator ojol untuk memberikan bonus lebaran.
ADVERTISEMENT
"Dengan peningkatan konsumsi rumah tangga selama libur Idulfitri tahun ini diharapkan mampu menggenjot pertumbuhan ekonomi kuartal I 2025 dikisaran 5 persen lebih, sebagai pondasi untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi kuartal II sampai IV 2025. Sehingga target pertumbuhan ekonomi tahun 2025 sebesar 5 persen sampai 5,1 diharapkan dapat tercapai," terang Sarman.