Pengusaha Pertanyakan Nasib Hotel dan Restoran di Jakarta Usai Ibu Kota Pindah

17 Januari 2023 19:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Resepsionis Hotel Foto: Flickr / Louis Allen
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Resepsionis Hotel Foto: Flickr / Louis Allen
ADVERTISEMENT
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) meminta pemerintah memerhatikan nasib pengusaha hotel dan restoran di DKI Jakarta ketika ibu kota pindah ke IKN Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim).
ADVERTISEMENT
Adapun pernyataan tersebut merupakan salah satu rekomendasi PHRI bagi pemerintah di tahun ini, yang dibahas dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) ke III tahun 2023 hari ini, Selasa (17/1).
Ketua BPD PHRI DKI Jakarta, Sutrisno Iwantono, menjelaskan pada prinsipnya para pengusaha tidak menolak perpindahan ibu kota Indonesia ke Kaltim karena sudah merupakan amanat undang-undang.
"Tetapi yang penting bagi kita industri hotel di Jakarta ini adalah bagaimana nasib Jakarta sepeninggal tidak lagi menjadi ibu kota, nasib hotel dan restoran akan sangat bergantung dari nasib Jakarta," ujarnya saat konferensi pers, Selasa (17/1).
Sutrisno melanjutkan, jika kegiatan pemerintah pusat yakni seluruh kementerian dan lembaga pindah ke Kaltim tentu saja akan diikuti oleh berbagai holding company atau perusahaan besar yang turut memindahkan kantor atau tempat operasionalnya.
ADVERTISEMENT
"Ini akan berdampak, oleh karena itu kita mendesak pemerintah baik pusat maupun daerah untuk segera memikirkan dan merumuskan Jakarta ini mau dibawa ke mana," tegasnya.
Tidak hanya itu, dia pun meminta pemerintah untuk melibatkan pengusaha, terlebih yang merupakan anggota PHRI, dalam pembahasan mengenai nasib hotel dan restoran ketika perpindahan ibu kota tersebut.
"Kita sangat berharap PHRI bersama anggotanya hotel dan restoran bisa dilibatkan dalam diskusi untuk merumuskan hal itu, supaya hotel dan restoran di Jakarta bisa tetap survive ketika ibu kota pindah," pungkas Sutrisno.