Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Pengusaha Sebut Butuh Lebih Banyak Insentif Buat Bangun Pabrik di RI
17 April 2025 16:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Pengusaha elektronik saat ini membutuhkan lebih banyak insentif untuk membangun pabrik di Indonesia. Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel), Daniel Suhardiman, mengatakan dari sisi kepastian investasi, tenaga kerja, maupun keamanan di negara lain lebih baik dibandingkan Indonesia, salah satunya China.
ADVERTISEMENT
“Tidak ada alasan satu pun bagi produsen industri Tiongkok untuk berinvestasi di Indonesia, itu pemerintah harus paham. Tidak ada alasan, tenaga kerja, mereka cukup. Bahan baku, skala ekonomis, mereka lebih banyak, kepastian mengenai investasi, keamanan, pajak, mereka relatif lebih baik," tutur Daniel dalam gelaran Diskusi Forum Wartawan Industri (Forwin), Kamis (17/4).
Daniel menjelaskan, pemerintah China lebih banyak memberikan insentif untuk menarik modal investor. Ia pun meminta pemerintah Indonesia mencontoh hal tersebut, dengan membuat kebijakan yang mendukung iklim usaha.
“Jadi tidak ada satu hal pun yang membuat mereka itu bisa memutuskan, oh iya lah, untuk pasar di Indonesia lebih baik, bangun pabrik di Indonesia, itu omong kosong, kalau tidak di trigger oleh pemerintah dalam bentuk kebijakan,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Daniel sebelumnya menyoroti ketertinggalan Indonesia dalam standardisasi produk elektronik, termasuk untuk produk impor yang masuk ke Tanah Air. Terlebih Indonesia kebijakan Non Tariff Measure (NTM) yang dianggap lebih longgar dari negara lain.
“NTM, SNI, energy label, terus persyaratan lingkungan, kita paling tertinggal itu, kalau di luar ya sudah tidak boleh pakai ROHS, itu kita masih boleh saja barang itu masuk,” jelasnya.