Pengusaha Sebut El Nino Bisa Angkat Harga CPO: Lampaui USD 1.000 di 2024

3 November 2023 11:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum GAPKI, Eddy Martono. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum GAPKI, Eddy Martono. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Eddy Martono menargetkan di tahun depan harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) bisa melampaui USD 1.000 per metrik ton (MT) di tahun depan. Hal tersebut bisa terjadi karena adanya El Nino yang bisa mempengaruhi produksi.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum GAPKI, Eddy Martono mengatakan, El Nino yang terjadi di tahun ini diakui tidak se-ekstrem pada 2015 dan 2019, yang bisa menggerus produksi mencapai 10 persen selama 2 tahun penuh.
Namun di tahun ini diprediksi berpengaruh terhadap produksi CPO hingga 5 persen. “Di tahun 2015-2019 cukup besar berpengaruh sampai 10 persen, kalau sekarang seharusnya tidak sampai segitu sekitar 5 persen,” katanya di sela-sela pagelaran Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2023 di Hotel Westin Bali, Jumat (3/11).
Dengan demikian, Eddy memprediksi harga CPO di tahun depan bisa naik di atas USD 1.000 per MT. Angka tersebut lebih tinggi dari tahun ini yang hanya berkisar di USD 900 - 1.000 per MT.
ADVERTISEMENT
harga CPO per 1 November 2023, dok. Bloomberg
Adapun efek dari El Nino di tahun ini, akan berpengaruh di tahun depan. “Mungkin kalau tahun ini terjadi penurunan tapi kecil, baru di tahun depan akan terasa, kenapa demikian? pada waktu terjadi El Nino tersebut kita tidak bisa melakukan pemupukan sehingga baru di tahun depan terasa pengaruhnya,” lanjut Eddy.
Meski begitu, para pengusaha sawit juga memberi catatan harga CPO akan tembus melebihi USD 1.000 per MT jika supply minyak nabati lain seperti biji bunga matahari, kedelai, dan rapeseed (canola) juga berpengaruh.
“Kalau supply mereka bagus, ya harga kita masih akan tetap segini juga,” tambah Eddy. Dirinya juga menyampaikan, alasan dari harga CPO bertahan di kisaran USD 900 - 1.000 per MT karena supply minyak nabati lain di Eropa bagus.
ADVERTISEMENT
“Mereka itu sangat bergantung dengan musim, nah kalau kita kan tanaman tahunan yang cuaca sangat berpengaruh seperti El Nino,” katanya.