Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Pengusaha Semen: Konsumsi Semen di RI Masih Rendah, Ekspor Juga Susah
10 Mei 2017 19:45 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT

Tingginya produksi semen di dalam negeri tak sebanding dengan rata-rata angka konsumsinya. Pangsa pasar semen di Indonesia dari tahun ke tahun juga cukup stagnan. Imbas turunnya permintaan semen di dalam negeri dikeluhkan oleh para pengusaha semen.
ADVERTISEMENT
"Di Indonesia per kapita konsumsi semen masih rendah dibandingkan negara lain," keluh Direktur Sales PT Holcim Indonesia, Dion Sumedi, saat ditemui di Gedung CIMB Niaga, Jakarta, Rabu (10/5).
Minimnya permintaan semen tak sebanding dengan produksinya. Industri semen dalam negeri tumbuh setiap tahun. Dion menganggap saat ini produksi semen di Indonesia mengalami kelebihan produksi atau overcapacity.
"Jadi seperti saya sampaikan tadi sekarang kan dalam 2-3 tahun terakhir trennya luar biasa peningkatan dari kapasitas semen di Indonesia. Karena ada pemain baru yang sudah masuk dan pemain lama yang juga tambah kapasitasnya, kan. Sekarang di Indonesia itu kapasitasnya hampir 100 juta ton per tahun," papar Dion.

Sebenarnya masih ada jalan keluar yang bisa mereka lakukan, misalnya dengan ekspor. Tetapi sayang, pasokan semen di luar negeri sudah dikuasai oleh Vietnam dan China. Kedua negara tersebut juga menjual semen dengan harga yang cukup murah.
ADVERTISEMENT
"Overkapasitas ini paling banyak di Jawa terutama Jawa bagian barat lalu sekarang mulai di Jawa bagian tengah. Lalu ini overkapasitas tidak bisa kita jual terlalu banyak karena saingan dari luar seperti semen dari China dan Vietnam yang kapasitasnya juga luar biasa banyak," imbuh Dion.
Kini para pengusaha semen hanya bisa berharap dari proyek pembangunan infrastruktur yang tengah dibangun pemerintah. Program pembangunan infrastruktur Presiden Joko Widodo diharapkan mampu menyerap dan meningkatkan permintaan industri semen Indonesia.
"Kami dari industri semen harapkan memang bagaimana pemerintah bisa stimulisasikan pembangunan infrastruktur maupun perumahan terutama perumahan yang murah-murah itu. Kan ada sejuta rumah programnya tapi realisasinya jauh dari itu," pungkas Dion.