Pengusaha Soal Usul Jokowi Undang Maskapai Asing: Tak Perlu Ditakuti

6 Juni 2019 18:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maskapai Rusia Aeroflot Buka Penerbangan Langsung dari Indonesia ke Rusia. Foto:  REUTERS/Maxim Shemetov
zoom-in-whitePerbesar
Maskapai Rusia Aeroflot Buka Penerbangan Langsung dari Indonesia ke Rusia. Foto: REUTERS/Maxim Shemetov
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi berencana untuk mengundang maskapai asing masuk dan menambah rute di Indonesia. Cara ini juga dilakukan untuk menekan tingginya harga tiket pesawat di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani pun tak mempermasalahkan usulan tersebut. Menurutnya, semakin banyak maskapai asing menambah rute domestik akan membawa dampak positif ke Indonesia.
"Oh negara mana pun. Kita enggak mandang maskapai negara mananya. Yang penting semuanya bawa asas manfaat ke kita," ujar Rosan saat open house di kediamannya, Kemang Timur, Jakarta, Kamis (6/6).
Menurut dia, masuknya maskapai ke Indonesia akan menimbulkan kompetisi yang sehat. Sehingga tiket pesawat bisa menjadi lebih murah.
"Kita kalau usaha ya kan kompetisi, tapi kompetisi sehat, bukan suatu yang ditakuti. Jadi lebih baik, jadi lebih efisien," jelasnya.
Lebih lanjut Rosan menuturkan, dengan masuknya maskapai asing ke domestik akan meningkatkan sektor pariwisata. Hal ini juga menguntungkan bagi makroekonomi Indonesia lantaran bisa menambah devisa dan menambal defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD).
Ketua KADIN, Rosan Roeslani. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
Adapun CAD selama kuartal I 2019 sebesar USD 7 miliar atau sebesar 2,6 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Angka ini mengecil dibandingkan kuartal sebelumnya yang tercatat sebesar 3,57 persen terhadap PDB.
ADVERTISEMENT
"Menurut saya, perusahaan asing banyak yang masuk ke kita, akan banyak yang traveling ke kita. Pariwisata naik, devisa juga nambah. Devisa nambah kan bisa buat menutup CAD," tambahnya.
Dalam wawancara eksklusif dengan kumparan, Presiden Jokowi menyebut industri penerbangan Tanah Air saat ini dikuasai oleh dua pemain besar, yakni Lion Air Group (Lion Air, Batik Air dan Wings Air) dan Garuda Indonesia Group (Garuda Indonesia, Citilink, Sriwijaya Air, dan Nam Air). Terbatasnya pemain di industri berdampak pada penentuan harga tiket pesawat yang kurang kompetitif.
"Mungkin kompetisinya kurang banyak," katanya.
Jokowi pun akan mengundang maskapai-maskapai baru untuk membuka rute domestik. Tujuannya, konsumen nantinya bisa memiliki lebih banyak pilihan. Maskapai juga semakin efisien, sehingga berdampak terhadap harga tiket pesawat yang semakin terjangkau.
ADVERTISEMENT
"Kita akan perbanyak kompetisi ini, sehingga mereka (maskapai) akan semakin efisien," tambahnya.