Pengusaha Surakarta Ini Ubah Limbah Bambu Jadi Patung Bebek & Ekspor ke Jerman

31 Januari 2025 11:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Patung bebek dari limbah bambu yang berhasil diekspor perajin asal Surakarta, Novi Ekawati. Foto: LPEI
zoom-in-whitePerbesar
Patung bebek dari limbah bambu yang berhasil diekspor perajin asal Surakarta, Novi Ekawati. Foto: LPEI
ADVERTISEMENT
Siapa sangka limbah bambu yang dianggap tidak berguna, di tangan perajin asal Surakarta, Novi Ekawati, berhasil mengubah limbah dari akar bambu menjadi patung bebek berkualitas ekspor. Usaha ini dirintisnya sejak tahun 2013 di bawah bendera Imanuella Craft, yang berlokasi di Klaten dan Surakarta.
ADVERTISEMENT
Novi menceritakan ide awal usaha ini muncul ketika ia melihat kerajinan patung bebek dengan warna natural dan polos di Facebook temannya. Dengan mencari referensi di internet, Novi berkreasi membuat patung bebek dengan berbagai motif yang dapat menarik buyers luar negeri agar dapat menembus pasar mancanegara.
“Setelah melihat jualan teman saya di Facebook, saya berpikir bahwa kerajinan patung bebek ini dapat dikembangkan dengan sentuhan motif-motif khas Indonesia yang dapat menarik perhatian,” kenang Novi dalam keterangannya, Jumat (31/1).
Novi tidak hanya sekadar memahat dan mengukir patung bebek, namun juga dilukis dengan beragam motif yang lucu dan cantik. Kreativitas Novi ini awalnya dilirik pembeli pasar lokal untuk home decor rumah. Novi lalu mencoba untuk mencari tahu pasar ekspor dengan aktif memanfaatkan berbagai program pemerintah, salah satunya adalah mengikuti Coaching Program for New Exporter (CPNE) yang diselenggarakan LPEI pada 2017 lalu.
ADVERTISEMENT
Dengan program CPNE, Novi mendapatkan berbagai benefit seperti mengikuti pameran Trade Expo Indonesia yang merupakan salah satu pameran dagang berskala internasional terbesar di Indonesia. Dari ajang ini, Novi mengambil kesempatan untuk menjajaki produk dan memperluas jaringan internasional.
Novi memanfaatkan media sosial seperti instagram untuk mendapatkan buyers luar negeri. Novi menyiapkan sampel terlebih dahulu sebelum pembeli melakukan pemesanan. Dengan begitu, pembeli bisa melihat dan memastikan bebek kerajinan yang diinginkan sesuai permintaan buyer. Berbagai koleksi dan sampel kerajinan patung bebek karya Novi dapat dilihat di akun instagram @imanuellacraft.
Perajin asal Surakarta, Novi Ekawati, yang berhasil ubah limbah bambu jadi patung bebek dan diekspor ke Jerman. Foto: LPEI
Banyak pembeli luar negeri tertarik dengan patung bebek bambu ini. Menurut mereka, patung bebek buatan Imanuella Craft memiliki keunggulan seperti lukisan yang detail dan permukaan yang halus. Patung bebek buatan Novi telah diekspor ke Inggris, Jerman, Denmark, hingga Brunei Darussalam secara satuan untuk oleh-oleh. Baru-baru ini, Novi berhasil mengekspor satu kontainer boneka bebek ke Jerman dengan nilai ekspor mencapai USD 53,3 ribu.
ADVERTISEMENT
Kehadiran Imanuella Craft juga turut memberikan kontribusi ekonomi masyarakat mulai dari masyarakat yang mengumpulkan akar bambu hingga para perajin yang ada di sekitar lokasi usaha Imanuella Craft. Sehingga dapat dibayangkan keberlangsungan usaha Imanuella Craft dapat menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat sekitar.
“Imanuella Craft makin bisa jadi berkat bagi banyak orang, termasuk para perajin yang sudah menggantungkan hidupnya bersama Imanuella Craft. Pesanan terus mengalir dari berbagai sumber”, katanya.
Kepala Divisi SMEs Advisory Service LPEI, Maria Sidabutar, mengatakan keberhasilan Novi Ekawati merupakan tujuan yang ingin dibangun LPEI dalam rangka mendorong pelaku UKM menembus pasar global, sekaligus memaksimalkan kontribusi UKM dalam menciptakan manfaat yang luas bagi kesejahteraan, pembukaan lapangan kerja dan memperkenalkan produk lokal ke pasar internasional. Maria menjelaskan, pelaku usaha berorientasi ekspor dapat mengikuti program CPNE yang diselenggarakan oleh LPEI.
ADVERTISEMENT
Program CPNE memberikan pemahaman seluk beluk tentang ekspor di antaranya terkait dokumen ekspor, korespondensi ekspor, serta tata cara menghitung harga ekspor.
“Dukungan yang diberikan LPEI tidak hanya bertujuan memberikan manfaat bagi pelaku UKM saja namun kita ingin menciptakan multiplier effect, dari kontribusi UKM yang kita bina sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat,” ujar Maria.