Pengusaha Targetkan Transaksi Rp 15 Triliun di Pameran Mebel IFEX

9 Maret 2023 18:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Indonesia International Furniture Expo (IFEX) di Jakarta International Expo 2023, Kamis (9/3/2023). Foto: Akbar Maulana/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Indonesia International Furniture Expo (IFEX) di Jakarta International Expo 2023, Kamis (9/3/2023). Foto: Akbar Maulana/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) tahun ini kembali menggelar Indonesia International Furniture Expo (IFEX). Ketua Presidium HIMKI Abdul Sobur, menargetkan dari pameran ini didapat transaksi penjualan hingga USD 1 miliar atau sekitar Rp 15 triliun.
ADVERTISEMENT
Total transaksi tersebut terdiri dari USD 250 juta penjualan langsung ketika pameran dan USD 750 juta penjualan setelah pameran berlangsung. Total target ini bahkan mencapai 35 persen dari capaian ekspor mebel Indonesia tahun 2022.
"Sehingga total transaksi USD 1 miliar atau Rp 15 triliun. Ini berarti 35 persen dari total ekspor yang kurang lebih Rp 50 triliun atau USD 3,5 miliar (tahun 2022)," kata Abdul saat konferensi pers di Jakarta International Expo, Kamis (9/3).
HIMKI optimistis dengan target tersebut, karena pada IFEX sebelumnya yang dilakukan secara online, transaksi yang diraih mencapai USD 120 juta.
Indonesia International Furniture Expo (IFEX) di Jakarta International Expo 2023, Kamis (9/3/2023). Foto: Akbar Maulana/kumparan
Adapun nilai ekspor mebel dan furnitur Indonesia ditargetkan bisa mencapai USD 5 miliar di akhir 2024. Dengan waktu tersisa, dibutuhkan pertumbuhan ekspor setidaknya 13,4 persen per tahun.
ADVERTISEMENT
Saat ini, HIMKI mulai menyasar pasar non tradisional seperti India dan negara-negara Middle East. Saat ini sebesar 52 persen pasar ekspor mebel Indonesia adalah Amerika.
Abdul mengungkapkan, China menyimpan potensi pasar sebesar Rp 1,8 triliun. Tapi itu tidak mudah karena China juga merupakan eksportir kelas kakap di sektor mebel dan furnitur ini.
"Oleh karena itu target utama kita Amerika, Eropa, dan tambahan India dan Middle East. Middle East itu the next Europe, baik itu Duba,i Qatar. Saudi Arabia itu lagi buat dua kota besar, itu mungkin akan terjadi pertumbuhan besar di Middle East," pungkasnya.