Pengusaha Umrah dan Haji Targetkan Jemaah Naik 10 Persen

5 Januari 2019 10:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi Umrah (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi Umrah (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) mencatat, selama 3 tahun terakhir terjadi tren peningkatan jemaah umrah. Adapun secara rinci pada 2016 sekitar 600 ribu jemaah, lalu naik pada tahun 2017 sekitar 800 ribu jemaah dan pada tahun lalu sekitar 1,05 juta jemaah.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif (Amphuri) Ali Basuki Rochmad optimistis, tren positif ini akan berlanjut pada tahun 2019. Ali menargetkan, pada tahun ini pertumbuhan jemaah naik 10 persen.
"Kami optimistis pada tahun ini tren (peningkatan) masih akan berlanjut. Target kami terjadi peningkatan sekitar 10 persen," ujarnya kepada kumparan, Sabtu (5/1).
Kondisi Calon Jemaah Umroh Saat Menunggu Pengurusan Biometrik di Lantai 1, Pasar Raya Blok M, Jakarta. (Foto: Abdul Latif/Kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Calon Jemaah Umroh Saat Menunggu Pengurusan Biometrik di Lantai 1, Pasar Raya Blok M, Jakarta. (Foto: Abdul Latif/Kumparan)
Namun begitu, saat ini serikat asosiasi umrah dan haji masih terkendala persoalan aturan baru umrah oleh pemerintah Arab Saudi. Kebijakan baru tersebut mewajibkan para calon jemaah umrah untuk mengurus data biometrik melalui kantor cabang VFS Tasheel Indonesia. Kebijakan ini telah diterapkan sejak 17 Desember 2018.
"Memang kebijakan ini sangat memberatkan (bagi jemaah). Tapi orang yang ingin umrah itu mereka enggak peduli berapa pun. Mereka kalau emang udah niat ibadah itu tetep dijalani," terang Ali.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pihaknya juga akan tetap gencar promosi melalui sosial media dan beberapa cara lainnya. Hal ini sebagai upaya untuk mencapai target 1,1 juta jemaah pada tahun ini.
"Ya memang fenomena hijrah yang terjadi saat ini turut memberikan dorongan bagi masyarakat untuk melaksanakan ibada umrah," lanjutnya.