Penipuan iPhone si Kembar: Modus Pre-order Harga Murah, Kerugian Korban Rp 35 M

6 Juni 2023 7:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi App Store, iPhone, Apple.
 Foto: N.Z.Photography/Shutterstock.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi App Store, iPhone, Apple. Foto: N.Z.Photography/Shutterstock.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kasus penipuan pre-order iPhone yang diduga dilakukan dua saudari kembar Rihana dan Rihani viral di media sosial. Total kerugian para korban ditaksir mencapai Rp 35 miliar.
ADVERTISEMENT
Kasus ini ramai diperbincangkan di media sosial hingga viral salah satunya diunggah akun twitter @mazzini_gsp. Dalam cuitannya, disebutkan alur perjalanan kasus penipuan PO dua saudari kembar tersebut.
Salah satu korban dengan nama disamarkan, Vega, awalnya melihat iklan iPhone di instagram Rihana (@nannarihana) dan Rihani (@nannirihani).
“Kenapa makin banyak yang ikutan beli iPhone, karena Rihana menawarkan harga murah,” kata Vega saat dihubungi kumparan, Senin (5/6).
Dalam akun instagram terduga pelaku tersebut, dia selalu mengunggah foto-foto unit yang baru tiba di rumah, sehingga Vega dan korban lain semakin percaya.
Vega membeli 1 unit iPhone 12 Pro 512Gb Pacific Blue pada Juni 2021. Saat itu barangnya turun tepat waktu 2 minggu dengan merek original dan bergaransi iBOX 1 tahun.
ADVERTISEMENT
Kemudian pada Agustus 2021, Vega memutuskan menjadi reseller Rihana. Modus penipuan melalui mekanisme pre-order, di mana pembeli harus melakukan pembayaran full payment lalu barangnya ditunggu tiba sampai 2 minggu.
“Jika menjadi reseller Rihanna, saya bisa mendapatkan potongan harga Rp 500 ribu per unit,” ujar Vega.
Vega belum bisa memastikan jumlah korban secara rinci. Tiap korban punya nilai nominal kerugian yang berbeda-beda.
“Untuk jumlah korban puluhan orang, tapi aku tidak tahun pasti jumlahnya berapa banyak. 14 April 2022 saya beserta korban lainnya di dipertemukan oleh Rihana dan Rihani. Di sini saya baru tahu kalau korban mereka lebih banyak,” kata Vega kepada kumparan, Senin (5/6).
iPhone 14 Series di Apple Store di Orchard Road, Singapura. Foto: Apple
Menurut pengakuan Vega, pada pertemuan tersebut, Rihana bilang unit pre-order gagal dikeluarkan dan dia akan mengembalikan dalam bentuk uang pada 30 Mei 2022. Nyatanya nihil.
ADVERTISEMENT
“Untuk nominal kerugian setiap korbannya berbeda, dari puluhan juta, ratusan bahkan miliaran (rupiah). Dengan total mencapai Rp 35 miliar,” ujarnya.
Total Kerugian hingga Rp 35 Miliar
Senada, korban lainnya bernama Vicky Fahreza mengatakan dia bersama istrinya membeli unit iPhone dengan sistem PO kepada Rihani yang mengaku sebagai supplier iPhone bergaransi resmi. Pembelian awal berjalan lancar sampai akhirnya mereka menjadi reseller Rihani karena tergiur dengan harga promo.
“Apalagi, saat itu barang yang kami terima benar bergaransi resmi Indonesia. Semua transaksi kami dengan Rihani dilakukan melalui Istri saya,” tutur Vicky dalam keterangan yang diterima kumparan.
Vicky mengaku sistem pre-order iPhone berjalan lancar mulai dari Juni 2021 sampai dengan Oktober 2021 dengan seluruh pesanan telah dikirim. Namun setelahnya, pesanan pada bulan November 2021 sampai Maret 2022 dengan total keseluruhan mencapai Rp 5,8 miliar tidak kunjung dikirimkan sampai saat ini.
ADVERTISEMENT
“Begitu juga dengan korban lainnya, transaksi yang terjadi dalam kurun waktu antara Oktober 2021 sampai dengan Maret 2022, dengan taksiran total kerugian korban mencapai Rp 35 miliar,” imbuhnya.