news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Penipuan Transaksi Nontunai Masih Banyak Terjadi di Halmahera Selatan

31 Januari 2023 11:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Bupati Halmahera Selatan Bassam Kasuba. Foto: Akbar Maulana/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Bupati Halmahera Selatan Bassam Kasuba. Foto: Akbar Maulana/kumparan
ADVERTISEMENT
Penipuan transaksi nontunai masih kerap terjadi, khususnya di wilayah Halmahera Selatan. Wakil Bupati Halmahera Selatan, Bassam Kasuba, mengatakan perlu adanya edukasi agar tidak banyak masyarakat yang terkena penipuan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saya juga menyoroti terkait masalah penggunaan nontunai. Ini harus jadi edukasi yang kita berikan ke masyarakat karena banyak terjadi penipuan-penipuan keuangan terjadi di transaksi nontunai. Ini juga harus kita edukasi seperti masyarakat bisa paham karena transaksi yang sebenarnya ada adalah penipuan," kata Bassam saat sosialisasi rupiah program Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 di Pulau Bacan yang digelar Bank Indonesia.
Ekspedisi Rupiah Berdaulat salah satu visinya adalah mewujudkan kedaulatan mata uang rupiah di NKRI, yakni dengan memberantas peredaran mata uang asing di wilayah perbatasan. Bassam mengatakan, di wilayahnya untuk peredaran uang asing tidak menjadi masalah.
"Kendala terbesar karena memang wilayah kita 78 persen laut, kepulauan, aksesnya saja yang memang agak jadi kendala, akses ke perbankan," ujar Bassam.
ADVERTISEMENT
Penukaran uang program Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 di Pulau Bacan Malulu Utara, Selasa (31/1/2022). Foto: Akbar Maulana/kumparan
Bassam menjelaskan Kabupaten Halmahera Selatan adalah salah satu dari 10 kabupaten atau kota di Provinsi Maluku Utara dengan jumlah perbankan cukup banyak, yakni 6 perbankan yang beroperasi.
Halmahera Selatan ada 252 jiwa penduduk dan merupakan yang terbesar di Provinsi Maluku Utara. Wilayah Halmahera Selatan mencakup 30 persen dari luas Provinsi Maluku Utara.
Kabupaten Halmahera Selatan terdiri dari 30 kecamatan dan 249 desa yang tersebar di 81 pulau berpenghuni dari total sekitar 400 pulau yang masuk wilayah ini.
Rata-rata profesi mereka sebagai petani dan nelayan. Selain itu, berdirinya dua industri tambang di Pulau Obi juga turut menyerap tenaga kerja dari Kabupaten Halmahera Selatan.
"Ada 6 bank yang beroperasi di Kabupaten Halmahera Selatan, dan kita lihat ada perputaran uang cukup baik. Ini juga jadi salah satu penopang ekonomi di Halmahera Selatan," tutur Bassam.
ADVERTISEMENT