Penjelasan BRI soal Karyawan dan Uang Miliaran di Kecelakaan Speedboat Halmahera

7 Agustus 2021 13:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Kantor Cabang Bank BRI. Foto: Dok. BRI
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kantor Cabang Bank BRI. Foto: Dok. BRI
ADVERTISEMENT
Dua speedboat mengalami kecelakaan laut atau tabrakan di perairan Pulau Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, pada Jumat (6/8). Salah satu penumpang yang diketahui merupakan karyawan BRI KC Ternate, Supervisor Kantor Kas Obi yang bernama Barry Hamdany Abubakar, meninggal dunia. Korban membawa uang sebanyak Rp 4 miliar.
ADVERTISEMENT
Terkait dengan adanya informasi mengenai kecelakaan speedboat yang menyebabkan 1 orang pegawainya meninggal dunia, pihak BRI menyatakan bahwa Barry Hamdany Abubakar saat kejadian tengah tugas Tambahan Kas hari Jumat, 6 Agustus 2021.
"Kegiatan tambahan kas tersebut telah dilakukan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku. Adapun tambahan kas merupakan kegiatan rutin yang dilakukan untuk mendukung operasional unit kerja BRI yang membutuhkan tambahan kas. Terlebih penggunaan transaksi dengan menggunakan uang kas di wilayah rural atau daerah 3T (Terdepan, Terluar, Terpencil) masih cukup tinggi," kata Pemimpin Kantor Cabang BRI Ternate, Ardi Ahmad Muharram, dalam keterangan resmi, Sabtu (7/8).
Atas kejadian tersebut, BRI turut berbela sungkawa dan berduka cita atas berpulangnya salah satu pekerja BRI. "Selama berkarier, almarhum menunjukkan dedikasi dan integritas oleh karenanya kami mengucapkan terima kasih dan akan memberikan apresiasi kepada keluarga yang ditinggalkan," ujar Ardi Ahmad Muharram.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, dikutip dari Cermat yang merupakan media partner kumparan, Polres Halmahera Selatan bersama masyarakat pada Sabtu (7/9) akhirnya menemukan uang yang dibawa korban Barry Hamdany.
Mereka menyelam dan sudah berhasil menemukan uang sebanyak Rp 2.990.000.000. Uang tersebut dihitung sendiri oleh pihak BRI Labuha yang disaksikan langsung petugas dan masyarakat.
Mereka akan terus berusaha mencari sisa uang yang masih kurang lebih Rp 1 miliar.