Penjelasan Pemerintah Brunei soal Proyek Kereta Cepat Hubungkan Malaysia-IKN

6 April 2024 13:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kereta cepat Whoosh Foto: Dok. PT KCIC
zoom-in-whitePerbesar
Kereta cepat Whoosh Foto: Dok. PT KCIC
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Brunei Darussalam buka suara soal kabar ada perusahaan Brunei, Brunergy Utama, yang disebut akan membangun Kereta Cepat bernama Trans-Borneo, menghubungkan Indonesia dengan Malaysia.
ADVERTISEMENT
Dalam laman resmi Kementerian Perhubungan dan Infokomunikasi, Brunei Darussalam, Pemerintah Brunei membantah ada perusahaan asal Brunei yang ditunjuk untuk menggarap proyek Trans-Borneo.
"Sehubungan dengan itu, Kementerian Perhubungan dan Infokomunikasi ingin menyampaikan pernyataan bahwa Pemerintah Yang Mulia Sultan dan Yang Di Pertuan Negara Brunei Darussalam tidak pernah menawarkan atau bahkan menunjuk perusahaan lokal atau asing untuk menangani proyek tersebut," tulis keterangan tertulis dari Pemerintah Brunei, dikutip Sabtu (6/4).
Pemerintah Brunei mengaku belum ada diskusi resmi di tingkat pemerintah mengenai masalah ini atau antara negara bagian dan pihak-pihak yang berkepentingan.
"Untuk proyek sebesar itu tentunya memerlukan komitmen dari pemerintah masing-masing terlebih dahulu," tulis rilis tersebut.
Sebelumnya, Nikkei Asia memberitakan Brunergy Utama, perusahaan asal Brunei akan membangun proyek Kereta Trans-Borneo. Kereta cepat ini akan membentang sepanjang 1.620 kilometer dari sisi barat ke sisi timur Kalimantan, melintasi tiga negara Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Tahap pertama akan menghubungkan Pontianak, ibu kota provinsi Kalimantan Barat di Indonesia, dengan Kuching dan Kota Kinabalu, ibu kota negara bagian Sarawak dan Sabah di Malaysia, dan distrik Tutong di Brunei-serta wilayah barat dan barat. pantai utara pulau itu.
Tahap kedua, kereta cepat akan dibangun ke arah selatan yang menghubungkan Tutong dengan provinsi Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur di Indonesia, termasuk kota Samarinda dan Balikpapan.
Situasi pembangunan konstruksi di IKN Nusantara, Kamis (16/11/2023). Foto: Akbar Maulana/kumparan
"(Kalimantan) yang nantinya akan menjadi ibu kota Indonesia di masa depan, Nusantara,” tulis Brunergy Utama dikutip dari Nikkei Asia, Selasa (2/4).
Sementara, dari Pemerintah Indonesia juga mengaku belum ada pembahasan lebih lanjut soal proyek Trans-Borneo ini. Presiden Jokowi mengatakan belum ada komunikasi mengenai pembangunan proyek yang menghubungkan dua negara tersebut.
ADVERTISEMENT
"Belum (ada komunikasi). Tapi saya tahu itu sudah dalam perencanaan lama," kata Jokowi kepada wartawan di Lanud Halim, Rabu (3/4).