Penjelasan Wamen BUMN soal Jembatan Lengkung LRT Jabodebek di Gatsu Salah Desain

3 Agustus 2023 12:11 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) melintas di jalur LRT kawasan Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (29/5/2023).  Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) melintas di jalur LRT kawasan Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (29/5/2023). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri (Wamen) BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, menjelaskan mengenai kabar ada salah desain dari proyek LRT Jabodebek, salah satunya longspan atau jembatan bentang panjang dari Gatot Subroto menuju Rasuna Said, Kuningan, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Tiko, sapaan akrab Kartika, mengatakan longspan yang dibangun PT Adhi Karya Tbk (Persero) didesain dengan kondisi keterbatasan lahan. Desain ini menyebabkan kecepatan LRT Jabodebek di lokasi itu harus melambat di 28 km per jam, dari normalnya 80 km per jam.
"Secara alignment sudah didesain lengkung yang paling optimal untuk mengakomodasi adanya keterbatasan lahan dan sesuai trase yang telah ditetapkan, termasuk desain kemiringan sebagai counter atas gaya sentrifugal kereta," kata Tiko kepada kumparan, Kamis (3/8).
"Sehingga untuk kecepatan LRT nantinya kira-kira 80 km per jam, namun di longspan memang akan melambat ke sekitar 28 km per jam," sambung Tiko.
Menurutnya, desain dan hasil produk LRT Jabodebek sudah melalui diskusi dan koordinasi yang intensif dengan berbagai pihak. Selain itu, sudah diuji oleh Komite Keselamatan Jalan dan Jembatan (KKJTJ) secara statis dan dinamis berikut pembebannya.
ADVERTISEMENT
"Serta sudah diberikan sertifikat oleh Menteri PUPR, dan LRT siap beroperasi penuh di bulan ini, Agustus 2023," ungkap Tiko.
Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, pidato dalam event Telkom Digiland 2023 di Istora Senayan Jakarta, Sabtu, 8 Juli 2023. Foto: Dok. Telkom
Tiko juga sempat menyoroti kereta LRT buatan PT INKA (Persero) yang berjumlah 31 kereta memiliki spesifikasi yang berbeda-beda. Hal ini membuat Siemens, pihak yang mengembangkan software, harus memperluas toleransi software-nya.
Namun, dia memastikan seluruh kereta LRT Jabodebek layak operasi. "Ini sudah dikalibrasi dan laik operasi," terang Tiko.
Tiko menegaskan Kementerian BUMN berkomitmen menyelesaikan proyek-proyek strategis nasional bersama dengan kementerian atau lembaga lain, utamanya untuk memberikan opsi transportasi publik dan sekaligus memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.