Penjualan BBM Shell Melonjak Setelah Harga Pertalite dan Solar Subsidi Naik

15 Oktober 2022 14:57 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
15
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi SPBU Shell Foto: Sena Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi SPBU Shell Foto: Sena Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Keputusan pemerintah menaikkan harga BBM Pertalite dan Solar awal bulan September lalu menjadi berkah bagi Shell. Presiden Direktur dan Country Chair Shell Indonesia, Ingrid Siburian, mencatat pembelian BBM di SPBU Shell mengalami kenaikan pasca keputusan pemerintah tersebut.
ADVERTISEMENT
"Ada tren positif dari penyesuaian harga itu, karena dilihat dari meningkatnya volume kendaraan yang datang ke SPBU kami," kata Ingrid ketika media gathering di Sirkuit Mandalika, Sabtu (15/10).
Kendati begitu, Ingrid mengatakan bahwa untuk mengetahui dampak menyeluruh pasca pemerintah menaikkan BBM perlu dimonitor lebih jauh lagi. Sebab tren tersebut baru terjadi sejak September 2022.
"Kita enggak bisa ngomong (berapa persen peningkatannya) sekarang, karena kita harus lihat dulu dalam beberapa waktu ke depan, karena ini masih baru banget," imbuhnya.
Pertamina dan Shell sendiri sama-sama melakukan penyesuaian harga pada 1 Oktober 2022 lalu. Saat ini, Pertalite dibanderol Rp 10.000 per liter, Solar Rp 6.800 per liter, Pertamax di kisaran Rp 13.900-14.200 per liter, dan Pertamax Turbo Rp 14.950-15.550 per liter.
ADVERTISEMENT
Sementara Shell Super (RON 92) dijual Rp 14.150-14.460, Shell V-Power (RON 95) Rp 14.840-15.160 per liter, Shell V-Power Nitro+ (RON 98) Rp 15.230 per liter, dan Shell V-Power Diesel dijual Rp 18.450 per liter.
Disinggung soal persaingan pasar dengan perusahaan berpelat merah di tengah momentum kenaikan harga, Ingrid menjelaskan pihaknya sudah melakukan strategi bisnis sejak beberapa tahun lalu.
Ilustrasi SPBU Shell Foto: Sena Pratama/kumparan
"Yang kami lakukan, ini sudah mulai dari beberapa tahun lalu. Kami menjadikan SPBU ini bukan hanya tempat untuk mengisi bahan bakar tapi kami ingin SPBU kami jadi suatu destinasi bagi pelanggan kami," jelasnya.
Shell juga berencana menambah jumlah SPBU mereka di Indonesia. Saat ini, SPBU Shell terdapat 192 yang tersebar di 5 provinsi. Ingrid mengatakan, pihaknya berani untuk melakukan ekspansi karena melihat permintaan di Indonesia yang cukup besar.
ADVERTISEMENT
"Untuk bisnis SPBU, kami mulai dari tahun 2005. Kita akan terus berkembang karena demand di Indonesia tetap berkembang. Pertumbuhan kendaraan juga tetap berkembang setiap tahun. Ini yang kita lihat ke depan, makanya kita tetap berekspansi," ujarnya.