news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Penjualan BBM Turun 25 Persen, Tapi Pertamina Masih Bisa Cetak Laba di 2020

4 Februari 2021 9:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SPBU Pertamina di Ciseeng, Bogor. Foto: Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
SPBU Pertamina di Ciseeng, Bogor. Foto: Pertamina
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) menyatakan, penjualan BBM sepanjang 2020 mengalami penurunan tajam hingga 25 persen karena pandemi. Penurunan ini merupakan yang terdalam dalam beberapa tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, ketika ada kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada April dan Mei bahkan penjualan BBM perusahaan anjlok lebih dari 50 persen di kota-kota besar.
"Di sektor migas penurunan rata-rata dalam setahun 25 persen secara nasional dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Ini penurunan yang terbesar dalam beberapa tahun ini," kata Nicke dalam Energy Corner CNBC secara virtual, Kamis (4/2).
Meski penjualan BBM merosot tajam, Nicke mengatakan perusahaan masih bisa mencetak laba sepanjang tahun lalu. Menurutnya, usaha itu bisa dilakukan dengan melakukan berbagai penyesuaian di perusahaan.
Dirut Pertamina Nicke Widyawati. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Beberapa usaha itu, kata Nicke adalah keputusan Pertamina membeli minyak mentah dalam jumlah besar ketika harga di pasar global anjlok hingga di bawah USD 0 per barel pada April dan Mei tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Minyak tersebut disimpan Pertamina di storage-storage perusahaan yang berada di darat maupun di laut. Pembelian minyak tersebut membuat biaya pokok produksi BBM dan LPG Pertamina turun di semester II 2020.
"Inilah yang membuat di sepanjang 2020, walaupun terjadi penurunan demand, Pertamina masih berhasil cetak laba dan ini luar biasanya effort-nya. Jadi sektor energi ini harus lakukan efisiensi luar biasa untuk melakukan adjustment," ujar Nicke.
Tapi, Nicke tidak menyebut berapa keuntungan dan pendapatan perusahaan sepanjang tahun lalu. Sebelumnya, Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menyebut perseroan bisa meraup untung sekitar USD 800 juta di 2020. Padahal sebelumnya rugi Rp 11 triliun.
Hal itu disampaikan Ahok dalam sambutan singkatnya di acara Special Pertashow MyPertamina secara virtual.
ADVERTISEMENT
"Kami berterima kasih pada jajaran direksi. Tadinya kita mengalami kerugian selama pandemi. Tapi setelah melakukan penghematan dan terobosan, di akhir tahun ini ya mungkin bisa untung USD 800 juta, dari rugi Rp 11 triliun kemarin," kata Ahok dalam acara Pertashow yang disiarkan dalam akun Youtube MyPertamina, Kamis (10/12).