Penjualan Melesat, Agung Podomoro Rugi Bersih Turun Jadi Rp 383,41 Miliar

31 Agustus 2022 18:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN).  Foto: PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN)
zoom-in-whitePerbesar
PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN). Foto: PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN)
ADVERTISEMENT
PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencetak rugi bersih sebesar Rp 383,41 miliar di semester 1 2022. Rugi bersih ini menurun 5,92 persen dibandingkan semester 1 2021 sebesar Rp 407,56 miliar.
ADVERTISEMENT
Penurunan laba bersih ini disebabkan melonjak penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp 2,2 triliun. Pencapaian tersebut meningkat 41,7 persen dibandingkan paruh pertama tahun 2021 sebesar Rp 1,55 triliun.
Perusahaan juga mencatatkan pertumbuhan laba kotor hingga 56 persen dari Rp 562,2 miliar pada semester I tahun lalu menjadi Rp 877 miliar di tahun ini. Sehingga margin laba kotor ikut meningkat menjadi 39,8 persen dari sebelumnya 36,2 persen.
“Membaiknya kinerja perusahaan sejalan dengan ekonomi yang tumbuh positif 5,23 persen pada semester I 2022. Selain itu, strategi perusahaan untuk mempercepat pembangunan proyek-proyek properti terbukti berhasil meningkatkan angka pengakuan penjualan,” ujar Corporate Secretary APLN Justini Omas dalam keterangan tertulis, Rabu (31/8).
Justini mengatakan pihaknya optimistis pertumbuhan ekonomi yang positif di tahun ini telah meningkatkan daya beli dan keyakinan masyarakat untuk membeli properti. Bahkan, proyek proyek properti APLN di beberapa daerah seperti Podomoro City Deli Medan dan Podomoro Park Bandung mencatat nilai pengakuan penjualan terbesar.
ADVERTISEMENT
Sepanjang enam bulan pertama 2022, APLN membukukan pengakuan penjualan sebesar Rp 1,55 triliun, naik 48 persen dari Rp 1,05 triliun pada periode sama tahun 2021. Meningkatnya kinerja laporan keuangan APLN pada semester I 2022 juga ditopang oleh membaiknya segmen bisnis jasa perhotelan dan pusat perbelanjaan.
Pada periode ini, Perusahaan mencatat pendapatan berulang dari kedua segmen bisnis tersebut mencapai Rp 652,6 miliar, meningkat 28,9 persen dibandingkan semester I 2021 sebesar Rp 506,4 miliar.
“Aktivitas masyarakat di luar ruang seperti wisata, belanja dan berbagai kegiatan MICE semakin tinggi dan berdampak positif bagi bisnis hotel serta pusat perbelanjaan. kami berharap keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan pandemi COVID-19 akan terus meningkatkan aktivitas ekonomi, sehingga kinerja Perusahaan juga semakin solid,” katanya.
Hunian Podomoro Tenjo di Tangerang. Foto: Agung Podomoro
Sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk mengoptimalkan pemulihan ekonomi, APLN juga terus menawarkan berbagai unit-unit baru di proyek-proyek properti di berbagai daerah, seperti di Podomoro City Deli Medan yang mulai memasarkan apartemen baru. Sementara Bukit Podomoro Jakarta mulai menjual hunian super luxury premiumnya setelah penjualan tahap pertama sukses.
ADVERTISEMENT
Sejumlah proyek APLN yang dibangun pada saat awal pandemi COVID-19 di tahun 2020 seperti proyek Kota Podomoro Tenjo berhasil menarik ribuan konsumen. Sampai saat ini, proyek properti yang berada di sebelah barat kota Serpong, itu sudah terjual hampir 4.000 unit hunian.
Dari berbagai proyek propertinya, sampai bulan Juli 2022, Perusahaan telah membukukan penjualan pemasaran (marketing sales) di luar PPN sebesar Rp 1,32 triliun. Penjualan pemasaran ini naik 19,3 persen daripada semester 1 tahun 2021 sebesar Rp 1,1 triliun.
“Meningkatnya marketing sales ini tentunya juga ikut berdampak positif bagi banyak pelaku ekonomi, karena sektor properti melibatkan puluhan bisnis pendukung seperti semen, besi, baja serta ketersediaan lapangan kerja. Inilah yang sesungguhnya menjadi salah satu konsen utama APLN untuk tetap membangun proyek-proyek properti dalam situasi pandemi dan krisis ekonomi,” sambungnya.
ADVERTISEMENT