Penjualan Sepeda Lesu, Pedagang Sepeda Musiman Berguguran

4 Maret 2021 19:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana penjualan sepeda di Toko Sepedaku, Duren Sawit, Jakarta, Jumat (31/5). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana penjualan sepeda di Toko Sepedaku, Duren Sawit, Jakarta, Jumat (31/5). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Asosiasi Pengusaha Sepeda Indonesia (Apsindo), mengungkapkan tren penjualan sepeda memang mulai lesu semenjak akhir tahun lalu karena permintaan yang mulai turun.
ADVERTISEMENT
Ketua Apsindo, Eko Wibowo, mengungkapkan saat ini terjadi perang harga di pasar untuk market menengah ke bawah. Perang harga terjadi di semua jenis sepeda.
"Selama ini 60 persen market adalah pasar sepeda lipat udah perang harga. Pasar perang harga turun-turunan harga," katanya kepada kumparan, Kamis (4/3).
Eko mengatakan perang harga ini disebabkan banyaknya oportunis atau penjual sepeda musiman. Mereka melihat tren yang pada tahun lalu seakan menunjukkan tren yang sangat bagus di tengah pandemi. Nyatanya, kini penjualan sepeda terus merosot, mereka kalah dengan pedagang sepeda yang lebih lama.
"Pedagang musiman itu banyak, karena liat permintaan tinggi. Coba-coba dulu satu dua kontainer ada juga yang lebih dari itu. Itu kompetisi pasar, kalau bukan murni itu biasanya mereka nggak kuat nggak tahan," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Hal ini berbeda dengan sepeda lipat dengan kelas elite. Meski penjualan lesu, namun pangsa pasar mereka cenderung masih eksis.
Petugas membawa sepeda merek Brompton yang diserahkan perantara anggota Komisi II DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus, Agustri Yogasmara di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (10/2). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
Kalau bicara Brompton itu volumenya enggak begitu besar. Selama ini Brompton jumlahnya yang resmi itu mungkin per tahun impor dari distributor total setahun itu 2000-3000 paling banyak,” katanya.
Sebelumnya, Pedagang Sepeda Good Ride Bike Cafe Adhi Pratama mengatakan, saat ini konsumen beralih mengoleksi road bike. Road bike merupakan sepeda yang dirancang untuk kebutuhan di jalan aspal.
"Karena kejenuhan pasar, sekarang orang pindah ke road bike," katanya kepada kumparan, Kamis (4/3).
Road bike kini menjadi primadona para pesepeda. Bahkan, saat ini orang-orang kaya ikut berburu road bike untuk eksistensi dan hiburan. Harga road bike memang beragam, tapi khusus untuk kalangan sultan membeli di kisaran harga Rp 100 juta-an.
ADVERTISEMENT
"Biasanya sultan-sultan iya kan larinya ke cervelo (sepeda balap) segala macem orang-orang karena ingin lebih memaksimalkan dirinya sendiri," tambahnya.
Adhi melanjutkan, tren road bike sendiri bermula dari komunitas di luar negeri yang pada akhirnya orang-orang Indonesia ikut meramaikan. Namun, hingga kini harga road bike cenderung stabil dibanding Brompton.