Penumpang di Stasiun Duri Membeludak, Menhub Minta Maaf

6 April 2018 12:08 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menhub Budi Karya Sumadi di Stasiun Manggarai (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menhub Budi Karya Sumadi di Stasiun Manggarai (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta maaf atas kepadatan penumpang yang terjadi di Stasiun Duri, Jakarta Barat. Kepadatan tersebut terjadi seusai peron yang mendukung pengoperasian Kereta Rel Listrik (KRL) dilakukan dengan formasi 12 kereta sejak 25 Maret 2018.
ADVERTISEMENT
Akibat adanya kebijakan itu, kapasitas Stasiun Duri tak mampu menampung seluruh penumpang KRL. Pun elevator yang tersedia untuk naik turun di stasiun juga terdampak, di mana elevator yang semestinya digunakan untuk turun malah dipakai naik.
“Saya atas nama pribadi, atas nama pemerintah, atas nama PT KAI mengucapkan maaf atas kejadian tersebut,” ujar Budi Karya di Hotel Le Meridien, Jakarta, Jumat (6/4).
Suasana di Stasiun Duri. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Stasiun Duri. (Foto: Dok. Istimewa)
Untuk mengatasi masalah itu, Budi Karya menyebut akan dibangun dua tangga manual selama satu bulan ini. Sebelumnya, di Stasiun Duri hanya terdapat 3 tangga. Selain itu, jumlah perjalanan dari Stasiun Duri ke Batuceper juga akan ditambah.
“Kita akan menambah perjalanan dengan headway yang sama, satu perjalanan dari Batu Ceper menuju Stasiun Duri pada pagi hari, dan sore hari dari Stasiun Duri menuju Batuceper,” katanya.
ADVERTISEMENT
Lalu cara lain untuk mengakomodir jumlah penumpang yang membeludak, Budi Karya menjelaskan, Kereta Bandara Soekarno Hatta (Soetta) nantinya akan digunakan untuk mengangkut penumpang dari Stasiun Duri ke Stasiun Batuceper, dan sebaliknya.
“Kita memberikan jatah ada para penumpang Kereta Api (KA) menggunakan KA Railink dengan para jumlah tertentu yang akan ditentukan,” ucapnya.