Penumpang Pesawat Makin Ramai, Maskapai Ini Rekrut 4 Ribu Pekerja Baru dan Pilot

6 September 2022 10:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah calon penumpang pesawat berjalan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (18/5/2022). Foto: Fauzan/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah calon penumpang pesawat berjalan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (18/5/2022). Foto: Fauzan/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seiring terkendalinya pandemi COVID-19, penumpang pesawat makin ramai. Bisnis penerbangan pun kembali bergairah setelah terpuruk dua tahun terakhir pada 2020-2021.
ADVERTISEMENT
Untuk merespons meningkatnya penumpang pesawat, maskapai penerbangan mulai meningkatkan operasional armada mereka. Seiring itu, kebutuhan pekerja baru termasuk pilot juga meningkat.
Maskapai penerbangan global berbasis di Hong Kong, Cathay Pacific, pun menargetkan untuk merekrut 4 ribu pekerja baru hingga 2025. Di dalamnya termasuk pilot baru sebanyak 700 orang.
Untuk mencapai target tersebut, Cathay Pacific mulai mendidik 400 pilot pada 2022 ini. Pendidikan dan pelatihan para calon pilot itu, dikerjasamakan dengan Polytechnic University, Hong Kong.
"Sebanyak 400 pilot baru akan lulus pada akhir 2023 dan mengisi formasi kebutuhan di maskapai penerbangan kami," kata CEO Cathay Pacific, Augustus Tang Kin-wing, dikutip dari South China Morning Post, Selasa (6/9).
Cathay Dragon dari Cathay Pacific Group membuka penerbangan langsung rute Medan-Hong Kong mulai 29 Oktober 2018. Foto: Aria Sankhyaadi/kumparan
Menurutnya, total kebutuhan pilot dalam tiga tahun mendatang ada sebanyak 700 orang. "Meningkatnya kebutuhan pilot untuk memenuhi naiknya permintaan penerbangan global," imbuhnya.
ADVERTISEMENT

50 Pesawat Diparkir di Gurun

Seperti seluruh maskapai penerbangan global, Cathay Pacific juga terdampak parah oleh pandemi COVID-19. Dari 236 pesawat yang mereka miliki, sebagian besarnya sempat sama sekali tak terbang akibat anjloknya jumlah penumpang.
Bahkan ada 50 pesawat berbadan lebar milik Cathay Pacific yang dikirim untuk diparkir di kawasan gurun. Salah satu pertimbangannya adalah karena iklim gurun lebih kering. Sementara Hong Kong di musim panas, cenderung lebih lembab dan dianggap tak baik bagi pesawat yang diparkir dalam waktu lama.
Akibat anjloknya bisnis penerbangan, Cathay Pacific juga sempat memangkas 5.900 pekerja mereka di 2020. Dilansir CNN, pemangkasan karyawan tersebut paling banyak terjadi di Hong Kong, yaitu sekitar 5.300 orang. Sedangkan, sisanya berada di Asia, yaitu sekitar 600 orang.
ADVERTISEMENT
Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan pihak maskapai pada 2020 lalu, Cathay Pacific juga melakukan efisiensi perusahaan, yaitu dengan mengurangi sebanyak 24 persen atau 8.500 lapangan kerja. "Kami telah mengambil setiap langkah yang memungkinkan untuk melakukan pengurangan pekerja seperti saat ini," kata CEO Cathay Pacific.