Penyaluran Kredit Bank DKI Tumbuh 2,26 Persen Sepanjang 2024

12 Februari 2025 18:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sistem Pembayaran Digital Bank DKI Dok: Bank DKI
zoom-in-whitePerbesar
Sistem Pembayaran Digital Bank DKI Dok: Bank DKI
ADVERTISEMENT
Bank DKI mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2024. Perseroan mecatatkan pertumbuhan kredit sebesar 2,26 persen menjadi Rp 53,18 triliun dibanding periode sama pada tahun sebelumnya Rp 52 triliun.
ADVERTISEMENT
Segmen UKM menjadi motor pertumbuhan utama, dengan peningkatan 15,47 persen secara tahunan (year on year) mencapai Rp 2,22 triliun sepanjang tahun 2024.
Nilai tersebut naik dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp 1,93 triliun. Direktur Utama Bank DKI, Agus H. Widodo, menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari strategi mitigasi risiko yang lebih baik, serta berbagai inisiatif digitalisasi dan inovasi layanan untuk mendorong pertumbuhan segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Tahun 2024 menjadi momentum penting bagi Bank DKI dalam membangun fondasi bisnis yang lebih tangguh. Dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian, kami terus mengakselerasi pertumbuhan kredit dan pembiayaan, terutama di sektor UKM, yang memiliki potensi besar dalam menopang perekonomian daerah. Kami optimistis dapat mempertahankan tren pertumbuhan positif ini di tahun-tahun mendatang," ujar Agus.
ADVERTISEMENT
Selain UKM, segmen kredit dan pembiayaan konsumer juga mencatat pertumbuhan sebesar 5,85 persen mencapai Rp23,39 triliun dibandingkan dengan Rp 22,10 triliun di tahun sebelumnya.
Kualitas kredit tetap terjaga dengan kredit macet atau Non Performing Loan sebesar 2,54 persen dan NPL Net 1,06 persen. Agus menjelaskan angka NPL Net 1,06 persen mencerminkan manajemen risiko yang disiplin dan strategi pengelolaan aset yang efektif.
Sebagai bagian dari strategi keberlanjutan, Bank DKI juga memperkuat cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) dengan rasio 173,20 persen, menunjukkan ketahanan permodalan yang solid dan kesiapan menghadapi potensi risiko di masa depan.
DPK Tembus Rp 64,08 Triliun
Bank DKI tetap berhasil menjaga pertumbuhan DPK yang meningkat menjadi Rp 64,08 triliun dibanding periode sama pada tahun sebelumnya Rp 63,63 triliun.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Rasio Current Account Saving Account (CASA) terjaga pada level 43,70 persen, yang mencerminkan strategi optimalisasi dana murah untuk mendukung efisiensi biaya dana (Cost of Fund).
Kondisi likuiditas perseroan tetap berada dalam level yang sehat dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 82,99 persen, memastikan bahwa Bank DKI memiliki fleksibilitas yang cukup dalam ekspansi kredit tanpa mengorbankan stabilitas likuiditas.