Penyebab Central Neo Soho Ditutup: Penjualan Sepi

15 Januari 2019 18:38 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Central Department Store. (Foto: Dok. Central Group)
zoom-in-whitePerbesar
Central Department Store. (Foto: Dok. Central Group)
ADVERTISEMENT
Central Neo Soho di Grogol, Jakarta Barat, sudah ada sejak 2016 lalu. Namun jumlah penjualan setiap harinya belum menggembirakan dan tidak sesuai harapan. Pihak manajemen akhirnya memutuskan untuk menutup total per 18 Februari 2019.
ADVERTISEMENT
Public Relations Departement Manager PT Central Retail Indonesia, Dimas Wisnu Wardana, menjelaskan kontribusi penjualan Central Neo Soho Grogol hanya mencapai 10 persen. Angka ini cukup rendah dibandingkan penjualan Neo Soho di Mal Grand Indonesia yag menyumbang kontribusi hingga 90 persen.
"Saya tidak bisa menyebut angka yang pasti, memang betul kita kontribusinya hanya sekitar 10 persen selama ini. Dibandingkan dengan pusat, yakni sekitar 90 persen. Ya, namanya juga ini mal baru. Kita masih belum tahu segmennya apa dan bagaimana," kata Dimas saat bercerita kepada kumparan di Central Neo Soho Grogol, Jakarta, Selasa (15/1).
Central Department Store. (Foto: Dok. Wikimedia)
zoom-in-whitePerbesar
Central Department Store. (Foto: Dok. Wikimedia)
Maka, sejak kemarin hingga 17 Februari 2019, PT Central Retail Indonesia yang tidak lain sebagai pengelola akan menggelar closing down sale. Seluruh barang Central Neo Soho akan dijual murah dengan diskon besar-besaran hingga 90 persen.
ADVERTISEMENT
Berbanding terbalik dengan Central Neo Soho, pihak perusahaan akan mempertahankan Central Grand Indonesia. Sampai saat ini, penjualan di Central Grand Indonesia masih sangat baik dengan kontribusi pendapatan kepada perusahaan mencapai 90 persen.
"Tadi, karena ini mall masih baru kami sebenarnya masih belum memahami segmen masyarakat di sekitar sini seperti apa. Berbeda dengan mall seperti GI (Grand Indonesia) yang sudah lama, lebih karena itu sih," ujarnya.