Penyebab Banyak Pilot di RI Nganggur: Kurang Persiapan saat Tes

24 Januari 2018 15:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pilot.  (Foto: dok. Garuda Indonesia)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pilot. (Foto: dok. Garuda Indonesia)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selama tahun 2017 terdapat 556 pilot pemula yang belum terserap industri penerbangan alias menganggur. Managing Director Lion Air Group Putut Kuncoro pun buka suara. Dia berpendapat, permasalahan ini bukan saja disebabkan karena faktor kualitas sekolah pilot yang belum memenuhi standar Kementerian Perhubungan (Kemenhub), melainkan dari tak siapnya pilot pemula saat proses rekrutmen maskapai.
ADVERTISEMENT
Di tahun 2017, Lion Air Group membutuhkan 300 pilot pemula baru yang dijaring dalam dua sesi seleksi. Pada Juni 2017 dari 150 pilot yang dibutuhkan, hanya 55 pilot yang lolos seleksi. Sementara pada Desember 2017 dari 300 pendaftar, hanya 2 pilot yang lolos.
“Saya enggak bisa bilang sekolahnya enggak baik. Sebetulnya ini faktor pilotnya sendiri, mau melamar harusnya mempersiapkan dirinya dengan baik,” ujar Putut saat ditemui di Hotel Grand Mercure Kemayoran, Jakarta, Rabu (24/1).
Menurut Putut, ketika sekolah pilot meluluskan para pilot pemula, semestinya pilot tersebut memperbaiki kualitas diri supaya memenuhi standar yang ditetapkan. Sejauh ini, pihaknya kerap menemukan peserta rekrutmen pilot yang hanya asal mendaftar.
Pilot Shaesta Waiz (Foto: IG @shaesta.waiz)
zoom-in-whitePerbesar
Pilot Shaesta Waiz (Foto: IG @shaesta.waiz)
“Seharusnya setelah lulus dari sekolah pilot, mereka mempersiapkan segala sesuatunya. Jangan asal tes. Dulu sewaktu saya mendaftar pilot, setelah lulus saya persiapkan betul,” katanya.
ADVERTISEMENT
Dia menambahkan, tahapan rekrutmen pilot di Lion Air Group terdiri dari interview, tes tertulis, psikotes, Test of English for International Communication (TOEIC), tes non english proficient, tes bakat terbang, dan attitude test.
“Selama ini yang banyak enggak lulus di TOEIC. Kita mensyaratkan 700, tapi ada yang mencoba sampai 7 kali tapi tetap enggak lulus,” ujarnya.
Putut pun menjelaskan untuk terus menyerap pilot dalam negeri yang menganggur, pihaknya memperbolehkan pilot yang sebelumnya tak lolos seleksi untuk terus mencoba. Di maskapai lain, terkadang peserta yang tak lulus tes tidak boleh lagi mendaftar.
“Jadi ayolah, sebelumnya pernah ikut tes bisa belajar dari tes sebelumnya. Lagi-lagi ini soal kesiapan pilot,” tegas Putut.