Penyebab Material Proyek Kejagung Jatuh di Jalur MRT: Crane Mati Mendadak

31 Mei 2024 6:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Evakuasi crane dan materian besi proyek Kejagung yang jatuh di jalur MRT, Jakarta, Kamis (30/5/2024) malam. Foto: Hutama Karya
zoom-in-whitePerbesar
Evakuasi crane dan materian besi proyek Kejagung yang jatuh di jalur MRT, Jakarta, Kamis (30/5/2024) malam. Foto: Hutama Karya
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Hutama Karya (Persero) mengungkapkan hasil investigasi awal yang menyebabkan material proyek seperti besi di Kejaksaan Agung (Kejagung) jatuh ke lintasan MRT antara Stasiun MRT Asean dan Stasiun MRT Blok M, Kamis (30/5).
ADVERTISEMENT
EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, mengatakan berdasarkan investigasi awal, insiden ini disebabkan oleh induksi elektromagnetik yang terjadi ketika kereta MRT melintas saat tower crane sedang mengangkat material besi.
"Induksi tersebut mengakibatkan crane mati mendadak, sehingga material besi yang sedang diangkat terjatuh miring dan masuk ke dalam rel MRT mengikuti arus induksi," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (31/5).
Meskipun begitu, sebelum pekerjaan pengangkatan material dilakukan, Hutama Karya selaku kontraktor telah berkoordinasi dengan pihak MRT dan menyepakati batas aman jarak pengangkatan material, yaitu enam meter, sesuai dengan hasil koordinasi tersebut.
Hutama Karya akan segera mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa mendatang. Tindakan-tindakan yang akan diambil meliputi:
ADVERTISEMENT
Evakuasi material konstruksi Gedung Kejaksaan Agung yang jatuh di jalur MRT Jakarta di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (30/5/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
1. Evaluasi dan peningkatan prosedur keselamatan kerja, khususnya terkait penggunaan crane di dekat jalur MRT.
2. Peninjauan ulang jarak aman pengangkatan material dengan melibatkan ahli elektromagnetik untuk memastikan keselamatan operasional.
3. Peningkatan koordinasi dan komunikasi dengan pihak MRT untuk memastikan setiap langkah yang diambil telah memenuhi standar keselamatan tertinggi.
"Hutama Karya berkomitmen untuk fokus pada penyelesaian di lapangan lebih cepat dan melanjutkan proses investigasi dengan memperbaiki seluruh dampak atas insiden tersebut, serta akan menyampaikan informasi terkini pada kesempatan pertama," kata Adjib.
Perusahaan juga meminta maaf atas ketidaknyamanan yang timbul akibat insiden ini. Usai kejadian, Hutama Karya telah melakukan evakuasi material besi dalam empat tahap selama 2 jam yang selesai lebih cepat pada pukul 20:05 WIB. Namun, terkait waktu pengoperasian menjadi kewenangan dari pihak MRT Jakarta.
ADVERTISEMENT