news-card-video
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Perang Dagang AS ke Kanada Cs Dimulai, Harga Minyak Mentah dan CPO Tergelincir

4 Maret 2025 9:22 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kilang minyak di AS. Foto: Alizada Studios/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kilang minyak di AS. Foto: Alizada Studios/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Harga minyak mentah dan minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) terpantau merosot pada penutupan perdagangan Senin (3/2). Kedua komoditas ini loyo karena masih dipengaruhi kekhawatiran perang dagang dengan pengenaan tarif impor tambahan oleh Presiden AS Donald Trump ke Kanada dan Meksiko hingga dampak konflik geopolitik yang masih panas.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, batu bara dan nikel menguat masing-masing di atas 2 persen karena kelebihan pasokan dari produsen utamanya diharapkan dapat mulai terkendali. Berikut rangkuman dari berbagai sumber.

Minyak Mentah

Harga minyak mentah turun ke level terendah dalam 12 minggu pada Senin, di tengah laporan OPEC+ akan melanjutkan rencana peningkatan produksi minyak pada bulan April dan kekhawatiran tarif AS dapat merugikan pertumbuhan ekonomi global dan permintaan minyak.
Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah Brent turun 1,6 persen dan ditutup pada USD 71,62 per barel, sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 2,0 persen dan ditutup pada USD 68,37 per barel.
OPEC+ memutuskan untuk melanjutkan rencana peningkatan produksi minyak pada bulan April, tiga sumber dari kelompok produsen tersebut mengatakan kepada Reuters. Rusia adalah produsen minyak terbesar ketiga setelah AS dan Arab Saudi dan merupakan anggota OPEC+.
ADVERTISEMENT
AS sedang menyusun rencana untuk berpotensi memberikan keringanan sanksi terhadap Rusia sementara Presiden AS Donald Trump berupaya memulihkan hubungan dengan Moskow dan menghentikan perang di Ukraina.
Presiden AS Donald Trump menyaksikan peluncuran Roket SpaceX Falcon 9 dan pesawat ruang angkasa Dragon Crew di Cape Canaveral, Florida, AS, Sabtu (30/5). Foto: REUTERS/Steve Nesius

Batu Bara

Sedangkan harga batu bara menguat pada penutupan perdagangan Senin. Harga batu bara berdasarkan tradingeconomics naik 2,42 persen dan menetap di USD 101.40 per ton.
Harga batu bara Newcastle semakin jatuh menyentuh USD 100 per ton, level terendah dalam lebih dari empat tahun, karena kelebihan pasokan lebih besar daripada permintaan kuat dari konsumen utama. China mengumumkan produksinya akan meningkat 1,5 persen menjadi 4,82 miliar ton pada tahun 2025.
Selain itu, produksi Indonesia naik ke rekor tertinggi 836 juta ton pada tahun 2024, 18 persen di atas targetnya, sementara peningkatan investasi negara tersebut dalam sumber daya listrik alternatif membatasi prospek permintaan batu bara. Perkembangan tersebut cukup untuk mengimbangi konsumsi bullish dari China.
ADVERTISEMENT

CPO

Harga minyak kelapa sawit merosot pada penutupan perdagangan Senin. Berdasarkan situs tradingeconomics, harga CPO turun 1,54 persen menjadi MYR 4.483 per ton.
Harga minyak sawit berjangka Malaysia turun di bawah MYR 4.500 per ton, di tengah meningkatnya kekhawatiran atas ekspor yang lemah. Data dari surveyor kargo menunjukkan pengiriman minyak sawit pada Februari turun antara 8,5-11 persen. Sementara itu, muncul kekhawatiran bahwa permintaan dapat melemah setelah Maret atau setelah Ramadan selama sebulan berakhir.
Pada saat yang sama, ancaman tarif AS yang membayangi menambah ketidakpastian pasar. Memberikan beberapa dukungan, Dewan Minyak Sawit Malaysia mengatakan ekspor ke pembeli utama China akan tetap stabil di sekitar 3 juta ton tahun ini. Selain itu, data PMI manufaktur yang optimis untuk Februari dari daratan membantu meredam pasar menjelang pertemuan legislatif tinggi China, di mana para pembuat kebijakan akan menguraikan prioritas ekonomi utama.
ADVERTISEMENT
Tandan buah segar kelapa sawit. Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan

Nikel

Harga nikel terpantau mengalami kenaikan pada penutupan perdagangan Senin. Harga nikel berdasarkan tradingeconomics naik 2,18 persen menjadi USD 15.930 per ton.
Harga nikel merangkak naik karena pasar menilai apakah pemotongan produksi oleh Indonesia mungkin cukup untuk melawan pasar yang kelebihan pasokan. Pemerintah Indonesia mempertimbangkan untuk mengurangi kuota penambangan nikel sebesar 120 juta ton pada tahun 2025, cukup untuk mengurangi pasokan global sebesar 35 persen.
Namun, besarnya rebound yang diredam mengindikasikan bahwa pasar memperkirakan nikel akan tetap kelebihan pasokan karena stok di gudang LME tetap lebih dari dua kali lipat dari satu tahun lalu di hampir 200 ribu ton. Hal ini disebabkan oleh lonjakan proyek peleburan China di Indonesia setelah yang terakhir melarang ekspor bijih nikel pada tahun 2020.
ADVERTISEMENT

Timah

Sementara itu, harga timah terpantau mengalami kenaikan pada penutupan perdagangan Senin. Berdasarkan situs London Metal Exchange (LME), harga timah naik tipis 0,83 persen menjadi USD 31.575 per ton.