Perbaiki Harga TBS Sawit, Begini Perintah Luhut ke Mendag hingga Pertamina

Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan dan Kapolri Jenderall Listyo Sigit Prabowo di Business Matching dalam Percepatan Ekspor CPO dan Minyak Goreng di Hotel Padma, Legian, Badung, Bali, Jumat (10/6). Foto: Denita BR Matondang/kumparan

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bakal turun tangan memperbaiki harga TBS sawit, dan sudah memberi arahan pada Mendag Zulkifli Hasan dan Pertamina.

Berdasarkan laporan media partner kumparan di sejumlah daerah, petani mengeluhkan kian anjloknya harga sawit. Jambikita.id memberitakan harga kelapa sawit di Jambi terus turun hingga Rp 450 per kilogram.

Kondisi tak jauh berbeda juga dialami petani di Sekadau, Pontianak. Berdasarkan laporan Hi!Pontianak, harga tandan buah segar kelapa sawit kini berkisar antara Rp 400 sampai Rp 500 per kilogram.

Arahan Luhut ke Mendag Zulkifli Hasan

Luhut mengatakan, pemerintah akan melakukan langkah percepatan realisasi ekspor sawit. Ini lantaran kapasitas tangki-tangki dalam waktu dekat bakal kembali penuh.

"Saya minta Kemendag untuk dapat meningkatkan pengali ekspor menjadi 7 (tujuh) kali untuk ekspor sejak 1 Juli ini dengan tujuan utama untuk menaikkan harga TBS di petani secara signifikan,” ujar Luhut.

Arahan Luhut ke Menteri ESDM hingga Pertamina

Pada sisi lain, salah satu langkah untuk meningkatkan harga Crude Palm Oil (CPO) pada semester II adalah dengan menaikkan B30 menjadi B35/B40 dan diterapkan secara fleksibel tergantung pasokan dan harga CPO. Luhut meminta Kementerian ESDM, BPDPKS, dan Pertamina untuk dapat segera mengkaji terkait rencana tersebut agar harga dapat terkendali.

“Saya harap seluruh kementerian dan lembaga yang terkait dapat segera menindaklanjuti pekerjaan terkait isu ini, agar harga minyak goreng dapat segera terkendali dan menguntungkan bagi masyarakat, petani, maupun para pengusaha,” tutur Luhut.