Perbaiki Neraca Pembayaran, Program Kendaraan Listrik Dipercepat

5 Februari 2021 11:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas menunjukan cara pengisian daya listrik untuk kendaraan bermotor di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) komersial pertama PT Pertamina (Persero) di Fatmawati, Jakarta Selatan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menunjukan cara pengisian daya listrik untuk kendaraan bermotor di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) komersial pertama PT Pertamina (Persero) di Fatmawati, Jakarta Selatan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketergantungan impor BBM masih menjadi persoalan bagi defisit neraca pembayaran Indonesia. Pemerintah akan mengurangi impor BBM dengan mempercepat penggunaan kendaraan listrik untuk mengatasi masalah tersebut.
ADVERTISEMENT
Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Wanhar, salah satu langkah yang diambil adalah dengan pengurangan ketergantungan terhadap impor BBM.
"Upaya tersebut dilakukan dengan mendorong kemandirian energi domestik melalui pengurangan ketergantungan terhadap impor BBM, yang tentunya akan membawa dampak positif terhadap penurunan tekanan pada neraca pembayaran Indonesia akibat impor BBM tersebut," kata Wanhar saat acara yang digelar Medco Power secara virtual, Jumat (5/2).
Petugas menunjukan cara pengisian daya listrik untuk kendaraan bermotor di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) komersial pertama PT Pertamina (Persero) di Fatmawati, Jakarta Selatan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
"Penggunaan kendaraan bermotor listrik untuk transportasi tentu akan mengurangi penggunaan BBM ini," kata dia menambahkan.
Wanhar menjelaskan, dengan mendorong penggunaan kendaraan listrik ramah lingkungan, juga sebagai Komitmen Indonesia dalam penurunan gas rumah kaca.
"Program kendaraan listrik berbasis baterai untuk transportasi selain meningkatkan efisiensi dan konservasi energi melalui peralihan pemakaian BBM menjadi listrik juga berkontribusi besar dalam perbaikan pengelolaan lingkungan," tutur Wanhar.
ADVERTISEMENT