Perbedaan Masker N95 yang Harganya Rp 1,3 Juta dengan Jenis Lain

1 Februari 2020 18:22 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi masker N95. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi masker N95. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Kebutuhan masker penutup mulut dan hidung menjadi tinggi usai merebaknya Virus Corona. Mulainya virus ini muncul di Wuhan, China, kemudian menyebar ke berbagai negara.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, meski tidak terpapar virus mematikan ini, harga masker melonjak tinggi. Masker N95 jadi yang paling mahal. Dari harga normal Rp 200.000 per kotak berisi 20 lembar, kini masker tersebut dibanderol Rp 1,3 juta.
Akan tetapi, ada juga masker seharga Rp 50.000 per kotak dengan isi 50 lembar. Hanya saja, sama seperti masker N95, masker ini pun mengalami kenaikan harga yang tajam dari sebelumnya hanya Rp 19.000.
Masker N95 yang harganya naik dari Rp 200 jadi Rp 1,3 Juta di Pasar Pramuka, Jakarta. Foto: Dok. Ema Fitriyani
Apa keistimewaan masker N95 dan apa bedanya dengan masker biasa?
Ternyata masker untuk melindungi diri dari virus atau polusi di udara memiliki banyak jenis. Misalnya, untuk masker N95 yang harganya jadi mahal ini karena punya kualitas bagus.
Dalam satu lembar masker N95, ada banyak lapisan (ply) untuk mencegah masuknya kuman, debu, hingga virus berbahaya yang berada bebas di udara.
ADVERTISEMENT
"Kalau masker N95 ini ada 9 lapis. Makanya mahal, banyak dicari," kata Leo, pedagang alat kesehatan di Pasar Pramuka, Jakarta, Sabtu (1/).
Masker N95 yang harganya naik dari Rp 200 jadi Rp 1,3 Juta di Pasar Pramuka, Jakarta. Foto: Dok. Ema Fitriyani
Masker N95 biasanya berwarna putih. Meski lapisannya lebih tebal, tapi bahannya lembut. Jika dipakai dengan benar, tidak akan susah bernafas. Selain dipakai secara umum, masker ini banyak digunakan di lingkungan pekerjaan proyek infrastruktur.
Selain N95, ada juga masker jenis dust (debu) merek Safeguard. Lapisan dalam masker ini tak sebanyak N95, tapi tetap tebal untuk menghalau debu yang masuk.
"Harganya juga naik, sekarang Rp 750.000 per dus," katanya.
Masker jenis Duckbill Merek SENSI yang harganya naik jadi Rp 350 ribu per kotak. Foto: Dok. Ema Fitriyani
Selain kedua jenis itu, di bawahnya ada lagi masker jenis duckbill atau pitta. Menurut pedagang lain, Nabil, masker duckbill lebih nyaman untuk dipakai sehari-hari karena bentuknya yang mengikuti lengkung di hidung.
ADVERTISEMENT
Masker ini lebih ringan dibandingkan N95 dan dust mask dari sisi kiri dan kanan wajah. Sementara pada bagian hidung dan mulut, jauh lebih tebal.
"Ini 5 ply. Tapi lembut. Sekarang harganya naik, Rp 350.000 per kotak," ucapnya. Sebagai penjual, Nabil juga menggunakannya.
kumparan mengecek di toko online, masker duckbill yang digunakan Nabil, satu kotak berisi 50 lembar dijual lebih murah. Harganya hanya Rp 30.000 hingga Rp 50.000 per kotaknya.
Nabil mengakui, kenaikan harga masker di pasar saat ini karena virus Corona. Selain itu, masker-masker yang disebutkan itu produksinya buatan China yang pasokannya dikurangi karena kebutuhan di negaranya.
Ilustrasi memakai masker. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Terakhir, yang banyak dijual di Pasar Pramuka adalah masker jenis beda dan sekali pakai, misalnya masker bedah (surgical).
ADVERTISEMENT
Kata Leo, masker jenis ini umumnya memiliki ketebalan tiga lapis. Tak hanya digunakan di rumah sakit, masker ini lazim digunakan warga biasa sebab ringan dan harganya murah.
"Dibandingkan N95, yang ini (surgical face mask) jauh lebih murah. Biasanya Rp 18.000 per kotak, cuma tiga ply," kata dia.
Selain masker jenis surgical, ada juga masker yang lebih tipis alias hanya dua lapis saja filter maskernya. Ini adalah masker sekali pakai atau disposible face mask.
Kini, harga masker surgical dan disposible yang biasa ditemui di minimarket atau di pedagang asongan deket stasiun kereta seharga Rp 1.000 per lembar, jadi primadona. Sebab, harganya mencapai Rp 50.000 hingga Rp 55.000 per kotaknya.
Jenis masker untuk cegah virus corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan